Empat rumah di Kampung Koceak, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami keretakan parah pada bagian dinding rumah dan sebagian lantai amblas. Hal ini diduga akibat pergeseran tanah.
Djaro Marzuki, salah satu warga yang menjadi korban retaknya rumah mengatakan, rumah miliknya mengalami kerusakan akibat terjadi pergeseran tanah dan kejadian ini merupakan kejadian pertama yang dialaminya sejak awal berdiri rumah miliknya tersebut.
“Seperti yang dilihat rumah saya mengalami retak pada bagian dinding dan lantai yang terlihat amblas dan hal ini terjadi pada pukul 9 pagi tadi,” jelasnya.
Marzuki berharap pihak pemerintah dapat membantu menawarkan tanahnya kepada pihak swasta untuk membelinya karena ia merasa jera dengan kejadian yang menimpanya.
“Saya sih berharap pihak pemerintah dapat menawarkan tanah saya kepada pihak Lagoon untuk membelinya, karena saya juga sudah jera dan kalau untuk membangun kembali saya sudah sangat sungkan,” katanya.
Rayhan, salah satu warga Kranggan juga mengatakan hal senada, tak hanya rumah pak Djaro Marzuki, namun juga ada tiga rumah lainnya yang berlokasi bersampingan di dekat rumah tersebut.
“Rumah yang menjadi korban lainnya yakni rumah Bapak Riki, Toto Budiarsa, dan Sahlan, mereka saat ini mengungsi di ruko milik Apudin dan rumah bapak Ijan yang posisinya dekat Masjid Alhidayah,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Chaerudin mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan tim kelurahan, Pol PP dan anggota kepolisian setempat untuk membereskan dan mengevakuasi rumah tersebut.
“Diperkirakan pergeseran tanah tersebut sekitar 30 meter dengan kedalaman 2 meter, maka dari itu kami dari BPBD akan memantau selama 24 jam untuk menghindari terjadinya pergeseran tanah susulan,” tukasnya.
Sekedar diketahui, pergeseran tanah yang terjadi sepanjang 20 meter tersebut diduga akibat curah hujan yang lebat, dan letak posisi rumah yang terletak di atas jurang. (Arf)
