“Dalam dua tahun ini sudah dua kali kebobolan, kalau saya menilai kurangnya standar keamanan,” ujar Evi, salah salah satu tenaga pengajar, Senin (18/9/2017).
Ia mengungkapkan, peristiwa pencurian yang terjadi dini hari tadi pertama kalinya diketahui oleh guru piket pada pagi harinya. Kemudian guru piket langsung melaporkan kepada Satpam dan dilanjutkan lapor ke pihak kepolisian yang masih melakukan proses penyidikan.
‘Yang hilang sih cuma satu komputer di ruang sana, dan tadi salah satu anggota polisi telah mengamankan seng lapisan CPU yang tergeletak,” jelasnya.
Dalam hal ini pihak kepolisian masih melakukan peyidikan dan pencarian pelaku dengan bukti yang ada, dalam melancarkan aksinya pelaku diduga menggunakan alat congkel berupa linggis. (Arf)