Ratusan Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hasaniyyah di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang mengukuti kegiatan Mujahadah Kebangsaan dan Deklarasi Komitmen Kebangsaan, Senin (23/10/2017).
Salah satu narasumber dalam kegiatan mujahadah memperingati Hari Santri Nasional 2017 ini yaitu Pengamat Politik dan Dosen UIN Jakarta Dr. Ahmad Ubaedillah.
Ia mengatakan, Pondok Pesantren adalah basis tradisi ahli sunah waljamaah, bangsa ini tidak bisa dibayangkan kalau tidak ada santri. Namun santri tidak disadari bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan dalam pembangunan, sehingga santri harus mempunyai jiwa optimis mulai dari sekarang untuk terus mengembangkan ilmu yang bermanfaat.
“Peran santri dan pemuda saat ini sangat dibutuhkan dalam setiap lini pembangunan, dalam memperingati hari santri maka jadilah santri yang dapat melakukan perubahan menjadi lebih baik”, terangnya.
Ia melanjutkan, Islam di Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan sejarah dan ini harus disadari oleh para santri bahwa Islam kita tidak ekstrim. Santri harus dapat memelihara sikap dewasa karena anda akan menghadapi zaman yang berbeda.
“Islam saat ini dihadapkan dengan zaman yang jauh berbeda dengan zaman dahulu, dan tantangannya yang sangat banyak, para santri akan merasakan indahnya buah dari hasil jeripayah menuntut ilmu, mengaji, setelah keluar dari pondok pesantren” jelas Ubaedillah.
Pimpinan Ponpes Al- Hasaniyyah KH. Mansur Hasan menambahkan, dalam memperingati hari santri, pihaknya telah melaksanakan rangkaian seperti pawai obor dan pengajian bersama seluruh santri.
“Tak hanya rangkaian hari ini saja cara kami memeringati hari santri, namun sebelumnya kami juga menggelar pawai obor dan pengajian bersama,” tandasnya. (Yan)
