Berita

Pramugari Ini Dipolisikan Penumpangnya, Ada Apa?

Published on

Seorang pramugari maskapai Lion Air dilaporkan ke Polisi oleh penumpangnya. Ialah pramugari Lion Air berinisial NON (22).

Ia dilaporkan oleh penumpang yang bernama Dean Ricko Pakpahan (47) yang merupakan penumpang pesawat Lion Air JT-749 dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang pada Minggu (26/11) lalu.

Bermula dari keterlambatan (delay) hingga perubahan nomor penerbangan dan jenis pesawat yang akan ia tumpangi menuju Bandara Juanda. Dari yang dijadwalkan pukul 15.40 menjadi 17.50 WIB.

Sedianya Ricko beserta keluarganya terbang menggunakan pesawat Lion Air JT-0581 pukul 15.40 WIB. Namun diberangkatkan menggunakan pesawat yang berbeda yakni JT-749 dengan jenis pesawat yang berbeda.

“Sesampainya diatas pesawat, nomor seat yang tercantum di Boarding Pass kami adalah 32A namun sudah ditempati oleh penumpang lain. Kami pun menanyakan kepada pramugari ini (NON), tapi hanya disuruh cari kursi kosong masing-masing aja,” kata Ricko kepada tangerangonline.id saat ditemui Terminal 2 Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (28/11/2017).

Dirinya pun sempat ngedumel karena baru kali ini ia temui penerbangan tidak sesuai dengan tempat duduk yang tercantum di dalam Boarding Pass.

Ricko beserta adiknya Reska pun melihat seat 21A dan 21B masih kosong, ia kembali bertanya kepada pramugari (NON) untuk memastikan apakah tempat duduk tersebut dapat ditempati.

“Saya bertanya, seat ini ada orangnya apa ngga? Si mbaknya (pramugari) ini ngomong silahkan duduk terus. Saya mau memastikan, bukannya dijawab tapi dia (NON) mau pergi gitu aja. Namun adik saya nahan si pramugari ini dengan memegang lengannya, berniat meminta kepastian seat tersebut boleh ditempati atau tidaknya, dia tetap menghindar,” ujar Ricko.

Tidak lama kemudian, Ricko didatangi oleh pramugrari lainnya dan meminta maaf atas apa yang ia alami. Namun adik Ricko yang bernama Reska disebut melakukan kontak fisik dan mendorong pramugari (NON) tersebut.

“Saya melihat sendiri, adik saya hanya menahan dengan menyentuh bagian lengan pramugari (NON) ini, tidak ada mendorong. Kita kan cuma mau memastikan seat tersebut ada penumpang atau tidaknya,” ujarnya.

Tidak berhenti disitu, setelah pesawat yang ia tumpangi mendarat di Bandara Soetta, Ricko ingin melakukan klarifikasi terhadap tuduhan yang dilakukan terhadap adiknya.

Ia pun meminta bertemu dengan Pilot dan pramugari tersebut. Saat ditemui oleh Pilot beserta kru lainnya, Ricko berniat merekam percakapan menggunakan handphonenya miliknya. Saat itulah, masih menurut Ricko, perlakuan kurang baik diterima olehnya dari pramugari (NON).

“Ketika saya sedang menyampaikan keluhan dan membantah tuduhan tersebut kepada Pilot. Mulai saya nyalakan rekaman video, dia (NON) berusaha merebut handphone saya dan tangannya saya rasakan 2 kali mengenai wajah saya,” ungkap Ricko.

Mendapat perlakuan yang kurang berkenan, ia pun bergegas dari pesawat dan melaporkan yang ia alami ke SPKT Polresta Bandara Soetta.

“Saya sudah melaporkan hal ini ke Polres Bandara Soetta,” katanya.

Terpisah, Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko membenarkan adanya peristiwa tersebut

“Manajemen Lion Air akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan. Sementara yang bersangkutan tidak diterbangkan hingga masalah ini dianggap selesai,” ujar Rama. (Rmt)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version