Connect with us

Ratusan Siswa di Lamakera Terpukau Dongengan Kang Budi

Berita

Ratusan Siswa di Lamakera Terpukau Dongengan Kang Budi

300 siswa yang terdiri dari Taman Kanak-kanak, SD Inpres, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lamakera, Desa Monton Wutun, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat antusias dan terpukau menyaksikan dongeng yang disajikan warga Tangerang, Budi Euy.

Pertunjukan dongeng digelar di Ruang Tunggu Pelabuhan Lamakera ini merupakan acara Panggung Gembira yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Komisi 9 DPR RI.

Dalam kesempatan langka ini, Budi Euy membawakan cerita Raja yang Durhaka pada Perempuan dan Anak-anak, yang dikemas dalam pertunjukan dongeng dengan pendekatan teater modern dan tradisi, dengan tagline ‘Menghibur, Mendidik, dan Mencerahkan.

“Alhamdulillah para siswa antusias menyaksikan pertunjukan dongeng yang saya bawakan. Respon, reaksi, dan spontanitas mereka terhadap cerita yang saya bawakan juga bagus sekali. Mereka juga diajak terlibat dalam pertunjukan dongeng saya,” ujarnya, Senin (11/12/2017).

Pria yang mempunyai sapaan akrab Kang Budi ini menerangkan, dongeng yang dibawakan dirinya ini  berkaitan dengan tema keperempuanan dan anak, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu yang terjadi dalam rumah tangga, sekolah, maupun lingkungan sosial. Tema itu diminta dari Kementerian.

Ia mengaku senang sekali mendapat kesempatan mendongeng di Kampung Lamakera. Walaupun Lamakera berada di ujung pulau Flores, udaranya panas, dan lokasinya  jauh sekali, namun pemandangannya indah dan cantik luar biasa. Penduduknya ramah-ramah dan santun.

Bercerita sedikit ia akan aktivitas keseharian para penduduk Lamakera, penduduk Lamakera yang berdiam diri diantara bukit-bukit pegunungan yang tandus dan berbatu-batu ini mayoritasnya warga Lamakera memutar perekonomiannya sebagai nelayan.

Dalam kesempatan itu,  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT masih tinggi. Karena itu, Panggung Gembira dijadikan ajang mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2015 Tentang Perlindungan Anak.

Selain itu juga, ia melanjutkan, sebagai ajang kampanye mengajak  seluruh warga NTT agar menghentikan melakukan kekerasaan terhadap perempuan.

“Saya menghimbau kepada warga agar menghentikan untuk melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak,” ungkapnya.

Ketua Komisi IX DPR RI Ali Taher dikesempatan itu bersama Menteri Yohana melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Bukit Peradaban di kawasan perbukitan Lamakera.

Saat ini di kawasan itu sudah sudah ada sekolah MAN, yang akan dilengkapi dengan perguruan tinggi serta laboratorium bahasa Inggris, Arab, dan Cina. Selain itu akan dibangun asrama pelajar dan mahasiswa.

Di asrama itu nantinya diharapkan sebagai tempat pelajar dan mahasiswa mengkaji tentang keislaman. Dengan demikian Lamakera ke depan akan menjadi central kebudayaan Islam Nusantara yang berkemajuan. (Yan)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

Advertisement
To Top