Berita
Yonif Mekanis 203/AK Gelar Perlombaan, Tarik Panser Jadi Pusat Perhatian
Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning (Yonif Mekanis 203/AK) menggelar berbagai macam lomba. Perlombaan tersebut diikuti para prajurit dan masyarakat sekitarnya, di Lapangan Perkasa, Yonif Mekanis 203/AK, Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu (18/8/2018).
Beberapa perlombaan dibuat oleh Batalyon Infanteri Mekanis 203. Namun, lomba tarik panser jenis Anoa 6 X 6 buatan Pindad, yang berbobot 12 ton berhasil menjadi primadona dan menarik perhatian para peserta serta penonton.
Komandan Yonif Mekanis 203/AK, Letkol Infanteri Bangun Siregar menjelaskan, pada perayaan HUT RI kali ini, pihaknya juga melibatkan masyarakat sekitar untuk dapat lebih memeriahkan HUT Kemerdekaan.
“Kita juga libatkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap lomba yang kami siapkan termasuk menarik panser, tapi karna faktor keselamatan karna panser itu berat kami terpaksa membatasi dalam perlombaan tarik panser itu,” katanya.
Meski demikian, Bangun mengatakan, pihaknya mempersiapkan kegiatan perlombaan lainnya untuk bisa diikuti oleh masyarakat sekitar.
“Kita siapkan 2 pohon pinang yang isinya ada 3 Unit televisi, kulkas dan sepeda dan beberapa lomba lainnya seperti Sepeda hias, Tarik Tambang, Balap karung dan perlombaan lainnya kami persilahkan masyarakat yang ingin mengikuti dan meramaikan,” terangnya.
“Hadiahnya lumayan banyak kami siapkan untuk masyarat mulai dari kompor gas, sampai sepeda kami siapkan untuk warga sekitar,” imbuhnya.
Bangun mengaku dengan melibatkan masyarakat sekitar, diharapkan dapat tumbuh rasa saling memiliki antara warga dan TNI.
“Pada dasarnya TNI itu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, kita ingin ada suatu ikatan emosional antara masyarakat dan TNI, dan yang jelas kita ingin lebih meningkatkan kecintaan masyarakat kepada negara khususnya TNI,” pungkasnya.
Sementara, Praka Umar Harun, salah seorang prajurit TNI dari Kompi C yang menjadi salah satu Peserta lomba tarik panser tersebut mengaku senang dapat turut berpartisipasi dalam peringatan HUT RI, meskipun hampir seluruh telapak tangannya terluka akibat menarik kendaraan taktis seberat 12 ton tersebut.
“Ngga apa- apa cuma lecet lecet dikit aja ini ngga seberapa dibandingkan perjuangan para pahlawan kita untuk meraih kemerdekaan,” katanya.
“Memeriahkan sekaligus memberikan edukasi kepada anak – anak kalau semua itu harus melalui perjuangan, termasuk kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini,” imbuhnya. (Akd)
