Sehari puncak acara rangkaian HUT ke-10 Tangsel, puluhan mahasiswa Universitas Pamulang dan UIN Jakarta mengkritisi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dengan melakukan unjuk rasa di depan kantor Puspem Kota Tangsel, Selasa (27/11/2018).
Aksi itu sebagai bentuk kontrol terhadap Pemkot selama satu dekade Kota Tangsel.
Dalam aksi, para mahasiswa membentangkan beberapa spanduk dan satu buah kotak menyerupai kado yang dibungkus kain putih untuk Pemkot Tangsel. Namun, kado tersebut akhirnya dibakar mahasiswa.
Koordinator aksi, Leo dalam orasinya mengatakan, kinerja Pemkot Tangsel dianggap masih kurang dirasakan masyarakat. Salah satu kinerja yang dikritisinya adalah pendidikan dan layanan kesehatan di Kota Tangsel.
“Seharusnya para pejabat Pemkot Tangsel, lebih peka kepada masyarakat. Sebagai contoh adalah Dinas Pendidikan Kota Tangsel, yang dalam penyelenggaraannya masih sangat buruk, sebab masih adanya pungutan,” tandas Leo.
Ia juga menilai, meski Tangsel telah meraih beberapa penghargaan, namun hal itu tak berbanding lurus dengan pelayanan kepada masyarakat. Malahan hal itu dinilai sebagai formalitas semata.
Leo juga menilai masih ada kebijakan kepala daerah yang kekeliru menempatkan jajaran yang tidak sesuai dengan Undang-Undang.
“Masa mengangkat Lurah belum berstatus PNS. Jangan sampai terulang lagi,” ujarnya
Aksi tersebut pun sempat memanas saat mahasiswa membakar kado berkain putih, untuk Pemkot Tangsel. Namun petugas Satpol PP, langsung memadamkan api. (ris)
