Connect with us

Pengamat Soal Insiden Ciracas: Komunikasi Vertikal dan Horizontal Organisasi TNI/Polri Harus Dibenahi

Berita

Pengamat Soal Insiden Ciracas: Komunikasi Vertikal dan Horizontal Organisasi TNI/Polri Harus Dibenahi

Pengamat Militer dan Intelijen, Dr Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati M.Si (Nuning), mengatakan, bentrokan antar aparat di Indonesia memang cukup unik. Penelitian di berbagai negara boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi bentrokan antar aparat, bahkan di negara-negara yang tingkat peradaban dan tingkat kesejahteraanya di bawah Indonesia.

“Penelitian seperti ini menunjukkan bahwa persoalan kecemburuan sosial antar aparat akibat perbedaan tingkat kesejahteraan, atau perbedaan status sosial di masyarakat atau kebanggaan satuan yang berlebihan, ternyata tidak terbukti,” ungkap Nuning, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/9/2020) di Jakarta.

Penelitian-penelitian tersebut, kata Nuning, justru tidak pernah dilakukan oleh instansi-instansi yang aparatnya bentrok. Kalau pun ada, lanjut dia, tidak pernah dijadikan dasar evaluasi pembinaan personel apalagi dipublikasikan kepada masyarakat luas.

“Penelitian tersebut sebenarnya bisa dilakukan sebagai bagian bukti transparansi dan kepercayaan publik,” ucap Nuning.

“Sangat penting bagi masyarakat Indonesia melihat aparatnya betul-betul mengayomi. Tidak sekedar jargon. Ketika bentrokan terjadi, acapkali dilihat sebagai “kenakalan” oknum dan dengan mudah diselesaikan hanya dengan jabatan antara dua komandan dilanjutkan dengan main volley bersama,” bebernya..

Dikatakan, beberapa akademisi dituntut untuk lebih mencermati lebih mendalam fenomena sosial yang terjadi, karena bentrokan antar aparat diyakini dapat memengaruhi cara berpikir masyarakat.

Hipotesisnya, lanjut Nuning, bisa saja ada persoalan yang mendasar di dalam norma dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh dua kesatuan tersebut. Bisa juga rebutan identitas nasional, karena sama-sama merasa Bhayangkara Negara.

“Sejak ratusan tahun di Indonesia hanya dikenal ksatria sebagai Bhayangkara Negara, tapi begitu mengadopsi sistem nilai dari luar, kita semua dipaksa harus membedakan status Militer dan Polisi.
Sudah saatnya ada langkah yang jitu untuk menyelesaikan persoalan Sosio-Psikologi ini pada porsi yang seharusnya,” ujarnya.

“Peristiwa Ciracas bukan hal baru, pada waktu yang lalu pun terjadi beberapa kali hal yang sama diberbagai daerah. Setiap saat ada kejadian dianggap selesai saat Panglima TNI dan Kapolri berfoto bersama, sementara prajurit antar Matra sudah berolah raga bersama,” urai Nuning..

Nuning menyampaikan, komunikasi organisasi secara vertikal maupun horizontal harus dibenahi, sehingga kebijakan dapat dipahami dihayati dan dilaksanakan dengan hati ikhlas dan bukan hanya dihafal belaka.

“Harus ada suatu perbaikan terhadap literasi yang dibaca oleh prajurit TNI/Polri pada semua tingkatan, agar tidak mudah percaya hoax maupun berita Post Truth ( suatu upaya pembenaran bagi hal yg belum tentu benar),” terangnya.

Hal yang penting dilakukan, tambah Nuning, adalah TNI Polri mengadakan riset atau penelitian terkait masalah pertikaian antar Matra/Institusi yang selalu terjadi berulang terus ini, agar akar permasalahan atau embrio masalah dapat diketahui. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengkoreksi regulasi bila diperlukan.

“Hendaknya kita pun lakukan Pulbaket (pengumpulan bahan keterangan dalam giat intelijen) yang mendalam, bukan melihat parsial dan kejadian semata saja. Perjalanan konflik ini harus kita urut, karena tidak ada peristiwa yang mendadak. Jika kita hanya melihat dinamika versus antar institusi saja, maka tidak bisa membaca embrio permasalahan. Ini khan bisa saja merupakan impact dari situasi berkembang atau banyak sebab musabab lain. Bisa saja Pelaku hanya kepanjangan tangan dari pihak yang punya kepentingan untuk meledakkan kekacauan, sehingga menghancurkan citra pihak lain. Banyak variable pengukur dalam penyelidikan kasus harus masuk sebagai indikator,” demikian dikatakan Dr Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.(MRZ)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top