Index
Selalu Kebanjiran Setiap Hujan, Warga Datangi Balaikota Tangsel Minta Keadilan
Rombongan warga RT 003/RW 004, Kelurahan Jombang Ciputat, mendatangi Balaikota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan demontrasi untuk meminta keadilan terkait rumah mereka yang selalu banjir disaat musim penghujan datang.
Salah seorang warga yang ikut unjuk rasa Iswati, menjelaskan, banjirnya rumah warga setiap kali turun hujan disebabkan oleh pembangunan drainase di perumahan Ardina Residence yang tidak sesuai dengan peil banjir yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel.
Dimana, peil banjir yang dikeluarkan oleh DPU pembuatan drainase diatur selebar 1,5 meter x 1,5 meter tetapi hanya dibangun setengah meter (0,5 m) oleh pihak perumahan dan kolom penambungan yang seharusnya dibangun sedalam 2,5 meter tapi dibuatnya 0,9 meter.
“Sebelumnya lahan itu berupa rawa, kemudian diuruk satu meter oleh pengembang untuk dibangun perumahan. Nah seharusnya drainase dibangun sedalam 1,5 meter, tapi yang bangunnya hanya 50 Cm, jadi airnya itu ga bisa mengalir dengan baik,” katanya saat diminta keterangan, Selasa (13/10).
Iswati melanjutkan, sebelum ada pembangunan perumahan tersebut dirinya selama 30 tahun tinggal dirumahnya tidak pernah ada banjir. Tapi kalau sekarang hujan sedikit saja rumah mereka sudah pasti tergenang air.
“Jadi kalau sudah mendung, kami ini sudah was-was dan kebingungan, mau ngaji dan kegiatan-kegiatan lainnya harus berhenti, karena hujan sedikit saja pasti banjir,” keluhnya.
Iswati mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan-tahapan meminta pertanggungjawaban kepada pihak pengembang atau pun pihak Dinas terkait, namun tidak ada tindakan dari mereka.
“Sudah minta pertanggungjawaban, tapi ga di respon, kalau Dinas PU kemarin datang, tapi cuma liat doang dari dalam mobil habis itu pulang lagi. Tapi sampai sekarang ga ada perbaikan dan solusi,” tuturnya.
Ia menambahkan, pemerintahan Kota Tangsel kurang memandang ke bawah untuk melihat rakyatnya yang kesusahan karena banjir.
“Kita ini kan rakyat kecil, kita mau mengadu kemana kalau bukan kesini, harusnya mereka memperhatikan kami doang, memperhatikan dinas terkait mereka menjalankan tugas atau tidak. Kan mereka menjabat juga karena pilihan rakyat,” harapnya.
Untuk itu, mereka menuntut kepada Pemkot Tangsel agat menindak tegas dan mencabut ijin proyek perumahan Ardine Residence.
“Kami mendorong pihak DPU agar mengkaji ulang piel banjir mengingat daerahnya yang masih kebanjiran dan pihak Ardina Residence harus mengganti rugi warga atas faktor kesengajaan dalam pembuatan drainase tidak sesuai dengan peil banjir,”ujarnya.
Sementara, Abdula selaku Koordinator lapangan (Korlap) mengatakan hasil dari mediasi yang dilakukan pihaknya ke Pemkot Tangsel, mereka mengakomodir permohonan warga.
“Tadi kita ketemu sama Sekretris Sekda, kata dia nanti akan disampaikan ke DPU, sebelumnya sudah disampaikan ke DPU tuntutan kami dan DPU juga sudah menegur ke pihak Pengembang tapi pengembangnya ini bandel,” jelasnya.
Dia berharap kepada Pemkot Tangsel dengan serius menangani permasalahan ini, bukan hanya janji-janji.
“Sebab dampak kejadian ini anak saya itu, kalau lihat awan mendung, dia stres, nangis-nangis, karena trumatik karena selalu kebanjiran,” tukasnya.(Ban)
