Connect with us

Peringati HAKTP, GMNI Untirta Soroti Kematian Ibu dan Anak

News Update

Peringati HAKTP, GMNI Untirta Soroti Kematian Ibu dan Anak

Memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Puluhan Mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Nasional (GMNI) Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kota Serang, lakukan aksi di halaman Kampus Untirta, Rabu (2/12).

Didalam aksi, Koordinator lapangan (Korlap) Kiki Rismayanti meyebutkan, banyaknya angka pernikahan dini menjadi peningkatan angka kematian ibu dan anak.

Menurutnya, pemerintah perlu menghilangkan program unggulan terkait pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi secara dini bagi perempuan. Hal itu, guna menekan angka kematian ibu dan anak.

“GMNI mengajak seluruh perempuan khusunya di Banten, kita bersama-sama menyerukan keadilan bagi perempuan,” kata Kiki disela-sela aksi, di Kampus Untirta, Rabu (2/12).

Kiki menjelaskan, Aksi itu berlangsung selama 16 hari di mulai dari tanggal 25 November hingga 10 desember mendatang.

“Aksi yang diadakan oleh GMNI DPK Untirta hari ini merupakan rangkaian aksi yang nantinya akan ada aksi lanjutan gabungan dari setiap DPK yang berada di GMNI cabang serang,” katanya.

Didalam aksi, ia menyebutkan beberapa tuntutan terkait isu – isu perempuan yang terjadi saat ini yang mengakibatkan hilangnya ruang aman bagi perempuan.

Tuntutan itu, yang pertama pengesahan RUU PKS, kedua pencabutan UU Cipta Kerja yang menjadi kerancuan bagi pekerja perempuan. Lalu pengawasan dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online.

“Karena di era digital ini, banyak pelecehan seksual yang dilakukan secara online,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya menuntut penegakan Peraturan Daerah (Perda) No. 09 Tahun 2017 tentang perlindungan anak dan perempuan. Selain itu, peningkatan fungsi DP3AKKB dan DP2TP2A dalam penganggulangan dan penanganan kekerasan di Banten. (Smn)

Continue Reading
You may also like...

More in News Update

Advertisement
To Top