News Update
Harga Kedelai Melangit, Tempe Jadi Makanan Langka
Kelangkaan kacang kedelai mempengaruhi pasokan bahan pangan tahu dan tempe di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, Senin (4/1)
Salah satu pedagang Romli mengungkapkan, tahu dan tempe di Pasar Ciruas hanya ada di pagi hari. Itupun, dengan pasokan yang minim dan harga yang tinggi.
Ia menuturkan, biasanya harga 1 buah tempe di banderol dengan harga Rp. 3000 atau 2 buah seharga Rp. 5000. Namun, menurutnya, kelangkaan kacang kedelai yang melonjak mengakibatkan lonjakan harga tempe di pasaran.
“Adanya pagi mas itu juga siap cepat dia dapat, harganya juga mahal 6000 satunya, biasanya 5000 dapat 2,” kata Romli saat ditemui dilokasi, Pasar Ciruas, Senin (4/1).
Berdasarkan pantauan di lokasi. Hingga siang hari tidak ada pedagang yang menjual tempe di pasar, hampir setiap pedagang mengungkapkan kelangkaan bahan pangan tempe karena lonjakan harga kedelai.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi Tohiri mengatakan, kelangkaan kacang kedelai yang menjadi bahan baku tempe sementara ini masih memasok dari luar negeri. Hal itu dilakukan karena pasokan petani di Kabupaten Serang belum memenuhi kebutuhan yang ada.
Menurutnya, penyebab tingginya harga karena tergantungnya saham-saham perusahaan importir dan meningkatnya harga dollar dirancah Nasional dimasa Pandemi.
Saat ini, Ia menuturkan, harga eceran kacang kedelai meningkat hingga Rp. 9500 yang sebelumnya dibanderol Rp. 6500.
“Penyebab meningkat tergantungnya
saham dan dollar. Harga eceran sebelum corona Rp 6.500 perkilogram dan harga saat ini Rp 9.500 perkilogram,” kata Tohiri. (Smn)
