Berita
Dimasa Pandemi, Pemprov Banten Belum Siap Hadapi Mudik Lebaran 2021
Menjelang Ramadhan masyarakat Indonesia lebih identik dengan tradisi pulang kampung atau mudik. Selama dilanda pandemi, masyarakat dipaksa untuk tidak mudik di lebaran 2020 tahun lalu. Hingga kini, Pemerintah membatasi masyarakat untuk tidak berpergian dengan metode PPKM.
Sebagai salah satu jalur lintas Pulau Jawa – Sumatra, Provinsi Banten yang merupakan bagian barat Pulau Jawa terbiasa menopang puluhan ribu pemudik dari berbagai daerah untuk menyebrangi selat sunda ke Pulau Sumatra.
Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, sampai saat belum menyiapkan skema mudik dimasa pandemi.
Kepala Dinas Perhubungan, Tri Nurtopo mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan lokasi titik pengamanan dan pemeriksaan pemudik agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid 19.
Dia beralasan, belum mencoba skema mudik dimasa pandemi untuk menampung puluhan ribu pemudik.
“Pertama, boleh atau engga. Kedua, titik pengamanan bagaimana ? jadi harus tes gonose atau rapid boleh atau tidak ini saya belum tahu, tapi bagaimana menampung sehari 40 ribu orang?,” kata Tri saat ditemui, Selasa, Rabu (24/3).
Tri mengatakan, sebelumnya sudah melakukan koordinasi pengaturan pengamanan lalu lintas serta pencegahan penyebaran Covid 19 di libur lebaran nanti. Sejauh ini, lanjutnya, Pelabuhan Merak mendapatkan intruksi langsung untuk menjadi sentral mudik lintas Jawa – Sumatra.
“Merak sudah ada mandatori nya, sudah ada kebijakan tapi pelaksanaannya yang belum kita detailkan,” katanya.
Kemudian, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19, Dia mengatakan pemerintah pusat akan menyiapkan Genose sebagai alat pemeriksaan pemudik sebelum menempuh perjalan angkutan umum bis maupun kapal laut.
Namun, lanjutnya, dengan jumlah kapasitas yang banyak, jika pemerintah pusat hanya memberikan bantuan 70 set alat pemeriksaan Covid 19 baik itu Genose maupun Rapid Test, tidak sebanding dengan jumlah pemudik yang melintasi Banten.
“Rencana nya merak nanti ada, Merak dan terminal utama akan di kasih dari pusat. Informasinya hanya 70, tapi kalau 70 dimerak aja masih kurang,” pungkasnya. (Smn)
