Kapal Selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan selat Bali. Negara Singapura dan Australia saat ini turut membantu pencarian kapal selam tersebut.
Menurut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada Rabu (21/4/2021), Singapura akan membantu dalam upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di Selat Bali Utara.
Ia menyampaikan bantuan dari negara Singapura saat ini dalam perjalanan. Begitu pula dari negara Australia.
Sementara Itu, TNI AL saat ini sedang melakukan penyelidikan atas hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 dengan mengerahkan sejumlah kapal di lokasi tempat hilangnya kapal selam tersebut.
“Kita berharap kapal selam itu berhasil ditemukan,” ucapnya.
Kapal selam TNI AL tersebut merupakan kapal buatan Jerman pada tahun 1981 dan dapat memuat hingga 34 penumpang. Kini usianya menginjak sekitar 40 tahun.
Kapal selam tersebut hilang kontak selama latihan penembakan torpedo di perairan Bali Utara.
Panglima TNI juga menjelaskan, selama ini Indonesia memiliki kerja sama dengan negara lain terkait dengan kecelakaan latihan dengan Singapura maupun Australia.
“Sudah kita laksanakan, kita komunikasikan,” kata Panglima TNI.
Selain itu, ia menyebutkan, pihaknya telah mengerahkan KRI Spica untuk mencari keberadaan KRI Nanggala.
Kemudian seluruh kapal TNI yang punya kemampuan deteksi di bawah permukaan air pun juga dikerahkan.
Untuk diketahui, KRI Spica (934) adalah Kapal Bantu Hidro Oseanografi kedua milik TNI Angkatan Laut Indonesia yang dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d’Olonne, Prancis, setelah sebelumnya KRI Rigel selesai dibuat. Spica diambil dari nama bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo.(MRZ)

