Protes Sekum GEMA Soal Kepengurusan PB.MA Dinilai Tidak Kontruktif

By
4 Min Read

Majelis Amanah PB.MA, Drs H. Udin Saparudin MSi menyatakan, apa yang dilakukan Sekretaris Umum Generasi Muda Matla’ul Anwar (GEMA) dalam memprotes penetapan pengurusan PB. MA periode 2021- 2026 yang di putuskan oleh Kettua dan sembilan anggota Formatur merupakan Mandataris Muktamar MA ke XX di Bogor adalah sah-sah saja sepanjang kritiknya kontruktif.

Menurut Udin Saparudin, bila sikap kritis yang disampaikan itu kontruktif tidak masalah. Namun sebaliknya, jika niatan hanya ingin mengambil peran untuk lebih menguasai sepenuhnya harus dari barisan baik tim sukses maupun DPP GEMA – DPP HIMMA itu justru sikap salah kaprah.

“Sikap kritis itu dinilai tidak memahami dan memaknai Berhidmat sebagai sikap tulus ihklas, ingat adinda Irwandi bahwa kesuksesan Muktamar MA ke XX dengan terpilihnya Kiyai EMS itu semua di topang oleh beberapa aspek antara lain yaitu kepiawaiannya PB.MA dengan memberikan kepercayaan penuh kepada OC & SC dengan kerja keras tuntas, kata Udin Saparudin, Minggu (2/5/2021).

Udin mengatakan, bahwa kepiawaan OC dan SC dalam menggerakan potensi internal bahkan eksternal dengan di buka oleh Presiden Jokowi dan penutupan oleh Wakil Presiden Maruf Amin.

“Bahwa Presidium sidang Muktamar ke XX itu dengan cara pelaksaksanaanya melalui MUSYAWARAH MUFAKAT Bukan POTING atau pemilihan langsung. Oleh karena itu, jika saja menggugat jasa tim sukses dan menuding pahlawan kesiangan itu sikap yang tepat. Dan melalui pernyataan ini saya ingin kembali memberikan keritikan kontruktip saran kepada Adinda irwandi selaku Sekum GEMA,” ujarnya.

Dikatakanya, bahwa semua pihak perlu melihat kembali ADART tentang rangkap jabatan terkait posisi yang bersangkutan merupakan Ketua Umum DPP GEMA dan Ketum DPP HIMMA. Namun di Kepungurusan PB.MA masing-masing sekarang menduduki posisi sebagai unsur Ketua 1 dan wasekjen.

“Ini sudah katrgori menyalahi konsitusi mestinya secara kesatria harus memilih Ketum Bamanom PB.MA atau pengurus harian PB.MA, tidak boleh rangkap jabatan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Susunan kepengurusan Pegurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) Periode 2021-2026 dibawah Kepemimpinan KH.Embay Mulya Syarief telah beredar dipublik dipersoalkan dan menuai kontroversial serta jadi perdebatan hangat dikalangan kader Mathla’ul Anwar diakar rumput. Salah satunya, disampaikan Sekretaris Umum Generasi Muda Mathla’ul Anwar (Gema MA) Provinsi Banten, Irwandi Suherman, Sabtu (01/05/21).

Irwandi menilai, susunan kepengurusan PBMA periode 2021-2026 tersebut sangat membuat kader potensial terpinggirkan bahkan terkesan tidak akomodatif.

“Saya sangat miris, sudah membaca secara seksama strukturnya, banyak orang-orang yang tidak pernah berhidmat untuk mathla’ul anwar datang jadi pahlawan kesiangan mengaku paling berjasa pada pemenangan ketum dan diakomodir posisi yang strategis.” ungkap Irwandi kepada media.

Sedangkan kata Irwandi, orang-orang yang benar-benar tulus membantu dan berkiprah di MA malah tersingkir tidak mendapatkan apresiasi untuk berkhidmat di organisasi PBMA.

“Kalau mau kita buka-bukaan, saya tahu persis perjalanan dari awal hingga akhirnya Pak KH. Embay Mulya Syarief menjadi Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar. Yang pertama kali menginisiasi dan meminta kesediaan Kiyai Embay maju Caketum PB MA adalah GEMA Mathla’ul Anwar dan HIMMA, melalui Ketum kami Ahmad Nawawi.” bebernya.( Den)

Share This Article