Connect with us

Kepala BP2MI Jemput WNI yang Dideportasi Malaysia di Bandara Soetta

Bandara

Kepala BP2MI Jemput WNI yang Dideportasi Malaysia di Bandara Soetta

Sebanyak 145 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (24/6/2021) sore.

PMI yang bermasalah di Negeri Jiran tersebut tiba di Tanah Air menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-821.

Mereka diterima langsung oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani dan Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi di gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP- PK) Bandara Soetta.

Penanganan PMI yang dideportasi ini berbeda dengan penanganan PMI pada umumnya. Dimana, mereka tidak melalui Terminal penumpang melainkan melalui gedung PKP-PK. Hal ini dilakukan lantaran mereka rentan sakit.

Kepala BP2MI, Benny Ramdhany mengatakan, deportasi ratusan WNI tersebut merupakan gelombang pertama. Dalam waktu dekat, PMI yang bermasalah di Malaysia akan kembali dipulangkan ke Tanah Air.

“Kita saksikan tadi 145, 3 ibu ibu dan 3 anak balita. Problem yang mereka hadapi ini adalah klasik, pertama adalah mereka mengalami double penalty. Disatu sisi menghadapi hukuman keimigrasian setelah mereka menjalani, ketika mereka harus masuk di detensi ataupun depo, justru mereka harus tinggal lebih lama dari hukuman yang harus mereka jalani,” kata Benny.

Benny menuturkan, untuk penanganan PMI tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Kemenko PMK dan PT Angkasa Pura II.

Berdasarkan data yang diperoleh, PMI yang dideportasi tersebut 42 orang diantaranya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara 29 orang, Jawa Timur 21 orang, Kepulauan Riau 11 orang, Jawa Barat 10 orang dan dari provinsi lain.

Usai dilakukan pendataan di Aula Gedung PKP-PK Bandara Soetta, seluruh PMI yang terdiri dari 92 laki-laki dan 53 perempuan termasuk 3 orang anak serta 3 bayi langsung dibawa menuju Wisma Atlet, Jakarta untuk menjalani karantina. (Rmt)

More in Bandara

Advertisement
To Top