Connect with us

PT SLI di Balaraja Digeruduk Warga Setempat, ini Tuntutannya

Berita

PT SLI di Balaraja Digeruduk Warga Setempat, ini Tuntutannya

Sedikitnya 100 warga Kampung Cengkok, RT 003/002, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang berunjuk rasa ke PT Sukses Logam Indonesia (SLI) pada Minggu (27/10/2024).

Kedatangan warga ke PT SLI yang berlokasi dekat dengan pemukiman itu untuk menuntut perhatian atas bau tidak sedap dan kebisingan yang berasal dari aktivitas produksi.

Mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap bau tidak sedap dan suara bising yang telah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Juru bicara warga, Irwan Nu’man mengatakan, penolakan terhadap kehadiran PT SLI telah dilakukan sejak tahun 2022 lalu meskipun perusahaan tersebut berada di zona kawasan industri.

“Kami menolak karena PT SLI mengolah limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), dan kami khawatir akan terkena dampak negatif, yang terbukti terjadi,” kata Irwan di lokasi unjuk rasa.

Protes warga ini telah berlangsung sejak mereka melakukan aksi sebelumnya pada tahun 2022, yang membuat rencana produksi perusahaan ditunda.

“Pada awal Januari, kami kembali beraksi karena pabrik mulai beroperasi lagi dengan beberapa tuntutan, seperti memindahkan gudang ke lokasi yang lebih jauh dari pemukiman. Meskipun permintaan ini dipenuhi, dampaknya masih terasa,” ujar Irwan.

Menurut Irwan, dampak yang dirasakan oleh warga termasuk kebisingan dari mesin pabrik yang beroperasi selama 24 jam dan bau tak sedap yang mencemari udara.

“Gangguan kebisingan ini membuat waktu istirahat warga terganggu, ditambah lagi dengan bau menyengat yang muncul saat angin berhembus ke arah pemukiman kami,” tuturnya.

Setelah beberapa bulan mengalami gangguan, warga mengorganisasi diri untuk meminta pemerintah Kabupaten Tangerang menutup dan merelokasi PT SLI.

“Tuntutan utama kami adalah agar pabrik ditutup dan tidak beroperasi lagi. Namun, sampai sekarang belum ada tindakan tegas dari Pemkab Tangerang atau Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan,” ungkapnya.

“Seharusnya mereka melakukan kajian serius tentang dampak yang ditimbulkan, karena protes kami tidak akan terjadi jika aktivitas PT SLI tidak berdampak buruk bagi lingkungan,” terang Irwan.

Dalam aksi tersebut, Irwan menyatakan bahwa mereka telah bertemu dengan perwakilan PT SLI. Mediasi antara warga dan PT SLI direncanakan akan digelar dalam waktu dekat ini.

“Kami akan melaksanakan mediasi di kantor kecamatan pekan depan, dengan harapan segera ada solusi agar warga tidak lagi terganggu oleh kehadiran PT SLI,” tuturnya. (Rmt)

 

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top