Berita
Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Gelar Kampanye Perlindungan Anak di Ketapang
Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Program Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia (KREASI) Kabupaten Ketapang menggelar Kampanye Perlindungan Anak di Halaman Citimal Kabupaten Ketapang, Sabtu (9/8).
Acara itu dihadiri Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra, Sekertaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah M Khoirul Huda, Anggota Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Dendi Wijaya Saputra, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ketapang.
Kegiatan bertajuk “Anak Indonesia Hebat: Stop Kekerasan Terhadap Anak ” itu diikuti kepala sekolah dan ratusan siswa di Kabupaten Ketapang.
Sekertaris Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, M. Khoirul, mengatakan, pihaknya berkomitmen terus memajukan sistem pendidikan guna mewujudkan generasi yang unggul dan berdaya saing.
“Sekolah, masyarakat, dan pemerintah menjadi tiga komponen penting dalam mewujudkan generasi yang unggul dan berkemajuan,” katanya.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra menyoroti tingginya angka perkawinan anak. Menurutnya, penanganan kasus perkawinan anak memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
“Ini adalah peran kita semua, tidak bisa diserahkan semuanya kepada Pak Bupati. Jadi peran keluarga, peran tokoh adat dan agama jangan sampai ada perkawinan anak,” bebernya
Kampanye perlindungan anak yang digelar KREASI Ketapang tersebut disambut baik Bupati Ketapang, Alexander Wilyo. Dia berharap kampanye ini tidak hanya menjadi seremonial sesaat, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata dan terus-menerus.
“Saya harapkan kampanya ini tidak hanya hari ini, saat ini, dan bukan hanya slogan. Tapi benar benar kita bisa implementasikan secara nyata,” ujar Bupati Ketapang, Alexander Wilyo.
Sekedar informasi, KREASI merupakan akronim dari Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memperkuat pengajaran, pembelajaran, dan pengembangan siswa.(rls/MRZ)
