GPS Tangsel, Gerakan Subuh yang Tumbuh Jadi Lembaga Dakwah

Admin
By
3 Min Read

Tangerang Selatan – Gerakan Pejuang Subuh (GPS) Tangerang Selatan resmi terbentuk setelah sebelumnya diawali dari kegiatan safari subuh keliling masjid yang digagas pada awal 2024. Gerakan ini kini tidak hanya fokus pada shalat berjamaah, tetapi berkembang menjadi wadah dakwah, sosial, hingga pendidikan.

Awal pergerakan ditandai dengan komunikasi antara Gus Isqowi dan Ustadz Sartono pada 27 Januari 2024. Keduanya sepakat menggelar safari subuh perdana di Masjid Al-Ikhlash, Benda Barat 15, pada 3 Februari 2024. Kegiatan yang kemudian dikenal dengan nama Semangat Safari Sabtu Subuh (S-4) itu menjadi cikal bakal GPS Tangsel.

Setelah beberapa kali digelar, gagasan untuk melembagakan gerakan ini muncul. GPS Tangsel pun resmi didaftarkan melalui notaris, dengan susunan pengurus antara lain Ketua Dewan Pembina H. Soenaryo, Wakil Ketua Dewan Pembina Isqowi Indaddien Masya, Ketua Dewan Pengawas Ir. H. Ali Akbar, M.T., serta Ketua Harian H. Sartono.

Empat Pilar Program

GPS Tangsel mengusung empat program utama:

1. S-4 (Semangat Safari Sabtu Subuh)

2. SDM (Senandung Dakwah Muhasabah)

3. RCM (Remaja Cinta Masjid)

4. BUMM (Badan Usaha Milik Masjid)

Melalui program tersebut, GPS Tangsel aktif menggelar safari subuh, roadshow dakwah, studi banding ke masjid-masjid inspiratif, hingga menjalin sinergi dengan organisasi dakwah lain di Tangerang Selatan.

Dukungan Tokoh dan Pemerintah

Gerakan ini juga mendapat dukungan tokoh masyarakat dan pejabat daerah. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan tercatat beberapa kali menghadiri safari subuh, begitu pula camat dan lurah.

Kehadiran tokoh kharismatik H. Yoyok sebagai Ketua Dewan Pembina dan peran strategis Ir. H. Ali Akbar, M.T. sebagai Ketua Dewan Pengawas semakin memperkuat legitimasi GPS Tangsel.

Pengembangan Kegiatan

Selain dakwah, GPS Tangsel juga menggelar berbagai kegiatan sosial seperti pasar bahagia, terapi kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga program pemberdayaan jamaah. Organisasi ini juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga zakat seperti BAZNAS dan Dompet Dhuafa.

Di bidang pendidikan, GPS Tangsel berkolaborasi dengan STIE Ganesha melalui program Kuliah Manajemen Masjid, yang melahirkan gagasan gelar Sarjana Manajemen Masjid (SM) dan Magister Manajemen Masjid (MM).

Untuk memperkuat akuntabilitas keuangan, GPS Tangsel berencana membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Langkah ini diharapkan mampu mengelola dana umat secara profesional sekaligus memperluas manfaat bagi masyarakat.

Peran Aktivis

Gerakan ini ditopang sejumlah tokoh penggerak, di antaranya H. Sartono (Ketua), Ghofur Zein (Sekretaris), Rahmatullah (Bendahara), serta para aktivis dakwah muda seperti Dr. Reni, Ustadz Hamdan, Ustadz Firdaus, hingga tim kreatif media dan Pasar Bahagia yang dikelola anak-anak muda.

Dengan dukungan jamaah, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah, GPS Tangsel kini tumbuh sebagai gerakan dakwah yang berorientasi pada kebersamaan, pemberdayaan, dan kemandirian. (kms)

Share This Article