Panitia Dinilai Amatiran, Dua Kandidat Sepakat Tunda Pelaksanaan Mukota IV Kadin Tangsel

Admin
By
2 Min Read

Pelaksanaan Musyawarah Kota (Mukota) IV Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Gedung Kodiklat TNI, Serpong, Sabtu (25/10/2025), harus ditunda. Keputusan mendadak tersebut diambil di tengah meningkatnya tensi forum yang diikuti para pelaku usaha Tangsel.

Ketua Steering Committee (SC) Mukota IV, Nunung Nursiamuddin, menyebut penundaan dilakukan untuk menjaga suasana internal agar tetap kondusif dan memberi waktu bagi konsolidasi peserta.

“Iya, memang harus ditunda dulu. Waktunya belum ditentukan. Ini demi konsolidasi dulu, supaya kondusif. Biar semua sama-sama enak,” kata Nunung usai menunda Mukota IV di Kodiklat TNI.

Meskipun banyak peserta kecewa, keputusan tersebut disambut legowo oleh dua calon Ketua Kadin Tangsel, Marhadidan Abdul Rahman. Keduanya menilai penundaan ini bisa menjadi kesempatan memperbaiki proses agar lebih netral dan transparan.

“Kita anggap hari ini restart aja. Kita berharap Mukota yang akan digelar selanjutnya benar-benar netral. Hari ini kita (bersama Arnofi) tidak bargening apa-apa, penundaan Mukota aja. Kita sebagai orang Tangsel pengennya kondusif, tidak mau ada apa-apa,” ujar Marhadi.

Marhadi juga menegaskan bahwa tidak ada campur tangan dari pihak luar, termasuk pemerintah daerah, dalam keputusan tersebut.

“Tidak ada (intervensi pemerintah) sama sekali, semua tadi spontanitas aja. Kalau kecewa ya pasti kecewa lah (dengan panitia),” jelasnya.

Sementara itu, Abdul Rahman mengkritik panitia yang dinilai belum siap menjalankan tugasnya secara profesional. Ia menyebut penundaan ini sebagai bentuk evaluasi atas lemahnya perencanaan Mukota IV.

“Ketidakmampuan panitia dalam melaksanakan Mukota. Karena Kadin di Tangsel belum berpengalaman Mukota. Ini bukan deadlock, ini penundaan karena udah capek. Evaluasi panitia harus bikin opsi,” ucap Abdul Rahman dengan nada kecewa.

Penundaan Mukota IV menjadi catatan penting bagi organisasi Kadin Tangsel. Peristiwa ini mencerminkan masih perlunya pembenahan dan peningkatan kapasitas panitia agar pelaksanaan Mukota selanjutnya berjalan lancar, demokratis, dan sesuai harapan para pelaku usaha di Kota Tangerang Selatan.

Share This Article