Benyamin Beberkan PR Besar di HUT ke-17 Tangsel

Admin
By
4 Min Read

Memasuki usia ke-17 tahun sebagai kota otonom, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya menyelesaikan berbagai persoalan pembangunan yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengakui bahwa meskipun banyak kemajuan telah dicapai, berbagai tantangan besar masih menanti penyelesaian secara bertahap dan berkelanjutan.

Dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Tangsel, Benyamin menegaskan bahwa salah satu persoalan yang paling nyata dan belum tuntas adalah pengelolaan sampah.

Ia menyebut sudah ada progres di sejumlah wilayah, namun penyelesaian teknis masih membutuhkan waktu dan keterlibatan masyarakat.

“PR yang belum selesai itu persoalan pengelolaan sampah. Walaupun sudah ada progres, secara teknis kita masih memerlukan waktu. Karena itu, perlu partisipasi masyarakat melalui bank sampah, TPS3R, maupun inovasi lain yang dilakukan masyarakat,” kata Benyamin usai Rapat Paripurna HUT Tangsel di DPRD pada Rabu (26/11/2025).

Selain persoalan sampah, penanganan banjir juga menjadi prioritas utama pemerintah kota. Menurut Benyamin, curah hujan ekstrem yang kini terjadi membuat ancaman banjir harus direspons dengan program strategis yang berkelanjutan.

Ia menyebut pada 2026 mendatang, Pemkot Tangsel telah merencanakan pembangunan long storage, penataan drainase, hingga perbaikan bantaran sungai.

“Yang kedua tentunya persoalan banjir. Walaupun kita sudah programkan untuk tahun 2026 yang akan datang baik pembuatan long storage, penataan drainase, juga bibir sungai itu akan terus kita lakukan, karena ancaman curah hujan yang tinggi,” jelasnya.

Di sisi lain, kemacetan lalu lintas masih menjadi tantangan besar di kota dengan mobilitas penduduk yang terus meningkat ini.

Benyamin menyebut Pemkot Tangsel tengah menyiapkan kebijakan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah di beberapa ruas yang menjadi titik penumpukan kendaraan.

Selain itu, penataan simpang sebidang maupun tidak sebidang dinilai lebih efektif dibandingkan pelebaran jalan pada tahap ini.

“kita akan mencoba untuk membuat satu arah pada beberapa ruas ruas yang memang menimbulkan kemacetan yang cukup panjang. Penataan simpang sebidang dan seterusnya itu menjadi lebih dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dan penataan satu arah pada jam jam tertentu,” jelasnya.

Meski begitu, Benyamin tidak menutup kemungkinan rencana pelebaran jalan pada ruas strategis seperti Jalan Viktor hingga Bundaran Maruga menuju Serua. Hanya saja, pelaksanaannya membutuhkan kajian lebih mendalam.

Sektor transportasi publik juga terus diperkuat. Pemkot Tangsel berencana menambah armada bus sekolah untuk memenuhi kebutuhan pelajar, sekaligus tetap mendorong percepatan pembangunan MRT yang kini masih dalam tahap feasibility study oleh pihak swasta.

“Penambahan bus sekolah bagi anak-anak juga terus kita lakukan, selain selebihnya MRT akan terus kita dorong supaya bisa terwujud pada waktunya, selesai dari feasibility study yang sekarang sedang dilakukan oleh pihak-pihak swasta,” ungkapnya.

Tidak hanya infrastruktur, Benyamin menegaskan bahwa pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan tetap menjadi prioritas jangka panjang.

Ia menargetkan peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat, serta mendorong kenaikan angka harapan lama sekolah demi memperkuat Tangsel sebagai kota pendidikan.

“Ya di bidang kesehatan, kita harus terus mendorong peningkatan kesehatan masyarakat. Di bidang pendidikan, saya ingin naikkan lagi angka harapan lama sekolah masyarakat ya, walaupun sekarang sudah tercapai rata-rata lama sekolah masyarakat. Karena Tangsel menjadi kota pendidikan,” pungkasnya.

Benyamin menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa masih banyak tantangan lain yang harus diselesaikan secara bertahap dengan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.

Di usia ke-17 ini, Tangsel diharapkan semakin matang dan siap menghadapi dinamika pembangunan perkotaan yang terus berkembang.

Share This Article