Survei Sun Life: Hampir Tiga Perempat Usaha Keluarga di Asia Belum Siapkan Penerus Bisnis

By
3 Min Read

Survei terbaru Sun Life Asia mengungkap fakta mengejutkan, hampir tiga perempat pemilik usaha keluarga di Asia belum memiliki rencana penerus bisnis yang terstruktur.

Padahal, usaha keluarga menjadi fondasi utama ekonomi kawasan, dengan 85% perusahaan di Asia Pasifik dimiliki oleh keluarga dan 97% bisnis berbentuk UKM.

Meski 94% responden menyatakan berniat menyiapkan pengaturan warisan menyeluruh, hanya 27% yang sudah memiliki rencana penerus usaha lengkap.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan usaha lintas generasi.

“Peralihan kekayaan lintas generasi dalam skala besar sudah berlangsung di Asia, sehingga penting bagi para pemilik usaha untuk mempersiapkan masa depan dan menjaga warisan mereka,” ujar Maika Randini, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Jumat (28/11/2025).

Jurang Generasi dan Minimnya Komunikasi

Survei menunjukkan hanya 44% penerus keluarga yang terlibat operasional bisnis menerima komunikasi warisan secara menyeluruh dari generasi sebelumnya. Angka ini turun menjadi 27% pada keluarga yang penerusnya tidak aktif dalam bisnis.

Diskusi warisan paling banyak dilakukan melalui rapat keluarga formal (57%), percakapan satu lawan satu (52%), dan diskusi informal (43%). Namun, jurang generasi tetap menjadi tantangan besar.

Hanya 40% pemilik usaha percaya generasi berikutnya bersedia penuh melanjutkan bisnis. Di sisi lain, hanya 31% penerus yang tidak terlibat operasional menyatakan siap mengambil alih.

Alasan utama penolakan adalah keinginan mandiri (50%), takut tanggung jawab (42%), kurang minat (28%), dan perbedaan visi (27%).

“Usaha keluarga di Asia berada pada titik krusial akibat perbedaan generasi yang semakin lebar. Generasi muda kini mengutamakan kemandirian, tujuan, dan keseimbangan hidup. Pemilik usaha perlu memperkuat rencana penerus usaha dan membuka ruang dialog mengenai masa depan,” jelas Maika.

Prioritas: Perlindungan dan Pertumbuhan Jangka Panjang

Sebanyak 69% keluarga menempatkan perlindungan keuangan sebagai prioritas utama dalam perencanaan warisan. Disusul kejelasan rencana untuk menghindari konflik (54%) dan membangun kekayaan yang cukup untuk diwariskan (51%).

Lebih dari dua pertiga responden (68%) berharap warisan dimanfaatkan untuk pertumbuhan jangka panjang melalui investasi aset keuangan, asuransi jiwa, atau bisnis keluarga.

Konsultasi Profesional Masih Terbatas

Kurang dari separuh pemilik usaha keluarga pernah mencari nasihat perencanaan keuangan.

Dari yang sudah atau berencana melakukannya, 61% menilai keahlian profesional sebagai faktor terpenting dalam memilih konsultan.

Model layanan yang dipilih beragam: 36% mengandalkan ahli individual, 23% memilih family office komprehensif, dan 32% menggabungkan keduanya.

“Temuan kami menunjukkan bahwa pemilik usaha keluarga membutuhkan wawasan profesional yang mendalam dan pendekatan jangka panjang yang disesuaikan. Nasihat yang proaktif dapat membantu pemilik usaha mencapai tujuan penerus usaha, mencegah konflik, dan menjaga warisan keluarga,” tutur Maika.

Tentang Survei

Survei Sun Life Asia dilakukan pada Oktober 2025 terhadap 1.823 pemilik usaha keluarga di Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Hasilnya mencerminkan pandangan dan tantangan nyata dalam menjaga keberlanjutan usaha keluarga lintas generasi. (Rmt)

Share This Article