Riuh tepuk tangan dan sorak kemenangan memenuhi Indoor Stadium Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu.
Di tengah ribuan atlet dari berbagai daerah dan mancanegara, 12 murid SDN Tangerang 1 berhasil mencuri perhatian dengan prestasi gemilang di ajang International Inter Student Taekwondo Championship (IISTC) III 2025, yang berlangsung pada 26–28 Desember.
Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini tampil di kategori pra cadet. Meski usia mereka terbilang belia, semangat dan disiplin yang ditempa sejak lama berbuah manis.
Hasilnya, mereka membawa pulang 12 medali, terdiri dari 9 emas dan 2 perak dari nomor kyorugi (tarung), serta 1 emas dari nomor poomsae (jurus).
Prestasi tersebut tak lepas dari pendampingan Taekwondo Garuda Club, tempat mereka berlatih. Dojang bukan sekadar arena fisik, melainkan ruang pembentukan karakter.
Di sana, anak-anak belajar sportivitas, keberanian, dan kepercayaan diri, nilai yang kemudian mereka bawa hingga ke panggung internasional.
“Melihat anak saya berdiri di podium internasional membuat saya terharu. Prestasi ini bukan semata soal medali, tetapi tentang proses dan keberanian anak untuk bermimpi,” ujar Tati, salah satu wali murid.
Senada, wali murid lainnya Handayani menekankan pentingnya pengalaman tersebut bagi anak-anak.
“Ini prestasi yang sangat baik. Anak-anak belajar disiplin, tanggung jawab, dan percaya pada kemampuan sendiri,” ujarnya.
Kejuaraan IISTC III 2025 diikuti oleh 2.552 atlet dari 12 provinsi di Indonesia, serta peserta internasional, termasuk 25 atlet asal Filipina dan taekwondoin dari India.
Kompetisi mempertandingkan berbagai kategori usia, dari pra cadet hingga senior, dengan nomor kyorugi dan poomsae sebagai ajang utama.
Bagi murid SDN Tangerang 1, podium internasional bukanlah garis akhir. Justru di sanalah cerita baru dimulai bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari sekolah dasar, dari latihan sederhana, dan dari keberanian untuk mencoba. (Rmt)

