Berita
Nutrisi Seimbang: Mengapa Susu Khusus Ibu Hamil Sangat Diperlukan
Kehamilan adalah fase transformasi penting bagi kehidupan perempuan. Oleh karena itu, Nutrisi yang baik sangat diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.
Asupan nutrisi yang seimbang mendukung perkembangan janin. Hal ini juga membantu ibu tetap bertenaga dan percaya diri selama kehamilan dan menyusui.
“Selama kehamilan, perlu dipahami bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil itu sangat spesifik. Susu khusus ibu hamil dirancang bukan sekadar sebagai pelengkap, tetapi sebagai sumber nutrisi esensial,” ungkap Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekolog, dr. Sandy Prasetyo, SpOG, Rabu (16/4/2025).
Menurut dr. Sandy, banyak ibu mengandalkan suplemen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Namun, susu ibu hamil memberikan nutrisi lengkap yang tidak selalu ada dalam suplemen.
“Susu ibu hamil memang dirancang secara khusus untuk mendukung setiap fase kehamilan secara holistik,” tambah dr. Sandy.
Mengapa Susu Ibu Hamil Penting, Bahkan Ketika Sudah Mengonsumsi Suplemen?
Ia menjelaskan, kekurangan protein dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Oleh karena itu, susu ibu hamil menjadi sumber protein yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
“Tidak sedikit ibu yang merasa sudah cukup hanya dengan mengandalkan suplemen, padahal banyak nutrisi penting, termasuk protein, yang tidak sepenuhnya tersedia dalam bentuk tersebut,” jelas dr. Sandy.
Susu ibu hamil juga mengandung DHA dan Omega-3. Nutrisi ini penting untuk perkembangan otak janin dan bayi setelah lahir.
Kalsium dalam susu mendukung pembentukan tulang janin. Ini juga menjaga kekuatan tulang ibu selama menyusui.
Susu ibu hamil mengandung lebih dari 20 vitamin dan mineral. Ini membantu menjaga daya tahan tubuh dan energi ibu selama kehamilan.
Mengonsumsi susu ibu hamil secara rutin adalah langkah penting. Ini bukan pengganti makanan utama, tetapi bagian dari pola makan sehat.
Sejalan dengan semangat Hari Kartini, dr. Sandy kembali mengingatkan bahwa kehamilan bukanlah hal yang perlu ditakuti, karena setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu.
“Menjadi ibu bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang bertumbuh bersama kehidupan baru,” terang dr. Sandy.
“Di fase ini, perempuan belajar mendengarkan tubuhnya, merawat diri dengan penuh kesadaran, sekaligus memantapkan langkah menuju peran barunya, dan kesiapan itu dimulai dari nutrisi,” pungkasnya. (Rmt)
