Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta bersiaga penuh menghadapi lonjakan penumpang jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana, menyampaikan bahwa pelayanan keimigrasian tetap berjalan normal, terutama untuk kebutuhan mendesak seperti paspor dan izin tinggal.
Upaya mengurai kepadatan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) juga dilakukan.
Terminal 3 kedatangan kini dilengkapi 52 autogate yang sudah melayani mayoritas penumpang, ditambah konter manual serta jalur khusus bagi penyandang disabilitas.
“Saat ini 70 persen pemeriksaan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan autogate. Kami juga membentuk tim fast response untuk mengantisipasi gangguan sistem,” ujar Galih di Bandara Soetta, Tangerang, Jumat (19/12/2025).
Selain itu, Imigrasi Soekarno-Hatta telah melakukan drilling untuk memastikan layanan tetap berjalan dalam kondisi darurat, termasuk skenario mati listrik atau gangguan sistem.
“Kalau mati lampu, sistem tetap jalan. Kalau sistem mati tapi listrik hidup, kami sudah siapkan solusi cepat,” jelasnya.
Galih menjelaskan, Imigrasi Soekarno-Hatta mencatat kenaikan perlintasan keluar-masuk penumpang pesawat rute Internasional sebesar 8,3 persen dibanding tahun lalu.
Sepanjang 2025, tercatat 17,3 juta perlintasan dengan dominasi WNI (11,3 juta) dan WNA (6 juta).
“Ini bukan prediksi, tapi sudah based on data year on year kenaikannya itu 8,3 persen. Ini perlintasan ya keluar-masuk presentasenya 8,33 sama 8,38 jadi kurang lebih selama tahun 2025 dibandingkan 2024,” jelas Galih.
Lebih lanjut Galih mengatakan bahwa saat ini TPI Bandara Soetta mulai dipadati oleh penumpang rute Internasional baik keberangkatan maupun kedatangan.
“Kalau secara fisik sudah mulai nampak ya. Memang secara kasat mata kelihatan lebih crowded saat ini,” pungkasnya. (Rmt)

