Banjir di Pandeglang Meluas, 1.618 Rumah Terendam

By
3 Min Read

 

Bencana banjir di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada hari ketiga semakin meluas. Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Pandeglang dan daerah hulu Sungai Cilemer sehingga menyebabkan genangan belum surut di sejumlah kecamatan.

Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Iik Ihromi, mengatakan tim gabungan masih bersiaga di lokasi banjir, khususnya di Kecamatan Patia dan Pagelaran.

“Bencana banjir hari ketiga ini bertambah besar dan meluas. Tim masih stanby karena air belum sepenuhnya surut,” kata Iik kepada media, Jumat (19/12/2025).

Berdasarkan data sementara hasil asesmen Dinsos, jumlah rumah warga yang terdampak banjir mencapai 1.618 unit.
“Data ini merupakan asesmen sementara dari laporan yang masuk ke Dinas Sosial,” ujarnya.

Sebaran wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Patia, Jiput, Pagelaran, Carita, Labuan, Bojong, dan Saketi. Di Kecamatan Patia, banjir merendam 944 rumah, yang terdiri atas 422 rumah di Desa Idaman dan 522 rumah di Desa Surianeun.

Sementara itu, Kecamatan Jiput tercatat 20 rumah terdampak, Kecamatan Labuan 320 rumah, Kecamatan Pagelaran 70 rumah, Kecamatan Bojong 4 rumah, dan Kecamatan Saketi sebanyak 330 rumah.
Camat Saketi, Muhadi, mengatakan banjir di wilayahnya melanda dua desa, yakni Desa Langensari dengan 28 rumah terdampak dan Desa Sukalangu sebanyak 302 rumah.

“Penyebab banjir adalah curah hujan tinggi yang berlangsung selama lima hari berturut-turut sehingga Sungai Cilemer dan Sungai Cikadueun meluap dan merendam permukiman warga,” kata Muhadi.

Akibat banjir tersebut, aktivitas masyarakat terganggu dan sejumlah fasilitas umum ikut terdampak. Hingga kini, kerugian materi masih dalam proses pendataan.

“Upaya yang telah dilakukan meliputi koordinasi dengan pemerintah desa, pemantauan lokasi terdampak, serta pendataan awal korban dan kerusakan,” ujarnya.

Kepala Desa Surianeun, Muhammad Rizali Asyukron, mengatakan sebanyak 522 rumah di desanya terendam banjir. Selain permukiman, sejumlah ruas jalan juga tergenang air.

“Ruas Jalan Pagelaran–Patia terendam di dua titik, yakni di Rakocek, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, dan di Jembatan Dungushaur, Desa Surianeun, Kecamatan Patia,” kata Rizali.

Genangan banjir juga terjadi di Ruas Jalan Surianeun–Cimoyan pada dua titik, yaitu di Jembatan Surianeun, Desa Surianeun, serta di Cibeureum, Desa Babakankeusik, Kecamatan Patia.
“Saat ini, ruas jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” ujarnya. (Den)

Share This Article