Hari Ibu Nasional tahun ini kembali menjadi ruang refleksi tentang perjalanan perempuan dalam menjalani peran sebagai ibu.
Di balik senyum dan citra penuh kehangatan, motherhood sesungguhnya adalah perjalanan kompleks yang menuntut kesiapan fisik, mental, dan emosional.
Psikolog Klinis Dewasa, Jennyfer, M.Psi., menyoroti fenomena moms Gen Z yang lebih terbuka menyuarakan perasaan, namun rentan dilanda tekanan akibat banjir informasi di media sosial.
“Yang dibutuhkan moms bukan sekadar informasi, tapi juga emotional validation; rasa dimengerti dan didukung. Beragam mood dari bahagia, excited hingga ke emosi, takut, cemas ataupun sedih bisa hadir secara bersamaan. Semua itu normal dan valid,” ujar Jennyfer, Rabu (24/12/2025).
Data Cek Kesehatan Gratis Kemenkes RI (Oktober 2025) menunjukkan 8,5% ibu hamil berpotensi mengalami depresi, angka yang jauh lebih tinggi dibanding populasi dewasa umum.
Temuan ini menegaskan bahwa dukungan emosional dan lingkungan yang suportif menjadi kunci dalam menurunkan risiko stres maupun baby blues.
“Tidak ada perempuan yang sempurna, tetapi setiap moms berhak merasa didukung. Moms cukup fokus menjalani peran dengan versi terbaik diri sendiri, bukan versi ideal menurut orang lain,” tambah Jennyfer.
Selain aspek emosional, kesejahteraan ibu juga ditentukan oleh pemenuhan nutrisi. Survei Kesehatan Indonesia (2023) mencatat 3 dari 10 ibu hamil mengalami anemia, sementara 17% berisiko Kurang Energi Kronik (KEK).
Studi Medical Journal of Indonesia (2017) bahkan menemukan 80% ibu hamil belum mencukupi asupan protein, padahal protein berperan vital bagi pembentukan jaringan tubuh ibu dan janin.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, menegaskan bahwa Kehamilan itu dinamis.
“Kebutuhan nutrisi setiap moms berbeda dan berubah sesuai fase. Jadi jangan samakan kehamilan diri sendiri dengan orang lain.”
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya asupan Protein, Asam Folat, DHA, Zat Besi, dan Kalsium sejak persiapan kehamilan hingga masa menyusui.
“Pemenuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang bukan tanpa alasan. Hal ini juga merupakan langkah preventif yang krusial untuk memastikan proses kehamilan berjalan optimal hingga persalinan, sekaligus menekan risiko bayi lahir prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),” tambahnya.
Selama lebih dari 40 tahun, PRENAGEN hadir sebagai pendamping nutrisi dan edukasi bagi perempuan di setiap fase motherhood.
Melalui kampanye #SiapaTakutJadiIbu, PRENAGEN menekankan bahwa menjadi ibu adalah perjalanan indah, meski penuh tantangan, dan tidak harus dijalani sendirian.
Di Hari Ibu 2025, PRENAGEN mengajak moms fokus jadi versi terbaik diri sendiri, bukan standar ideal orang lain.
Junita, Business Group Manager PRENAGEN, menyatakan bahwa Hari Ibu Nasional ini, PRENAGEN ingin mengingatkan bahwa setiap moms itu special dengan karakter dan caranya masing-masing.
“Moms cukup jadi versi terbaik diri sendiri, karena setiap langkah, setiap cerita dan pengalaman adalah bagian dari perjalanan menjadi ibu. Kami juga mengajak pasangan, keluarga serta lingkungan, agar semakin suportif menemani setiap langkah perempuan menjadi seorang ibu. Apapun fasenya, perempuan tidak harus menjalani semua sendiri,” jelasnya.
Sebagai bagian dari gaya hidup modern, PRENAGEN juga menghadirkan PRENAGEN UHT dengan kemasan praktis, rendah lemak, dan rendah gula, sehingga moms aktif tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi harian kapan pun dan di mana pun.
Untuk update terkini mengenai produk, program, aktivitas, hingga panduan informasi seputar kehamilan dan menyusui dari PRENAGEN, kunjungi situs resmi di www.prenagen.com atau ikuti akun media sosial resmi (Instagram, Facebook, YouTube, TikTok) di @prenagenworld. (Rmt)

