Mbah Mijan Tutup Buku Paranormal, Buka Bab Baru Akupunktur

By
3 Min Read
Unggahan Mbah Mijan https://x.com/i/status/2005882560736600425 [dok. Pribadi]

Perjalanan panjang seorang tokoh spiritual akhirnya tiba pada titik balik. Mbah Mijan, sosok yang selama puluhan tahun dikenal publik sebagai praktisi dunia paranormal, resmi mengumumkan pensiun.

Bukan sekadar mundur, ia memilih membuka babak baru yang sama sekali berbeda, yakni dunia akupunktur.

“Mulai 30 /12/25, Saya Resmi Pensiun! Tiga Windu sudah, saya dibesarkan lewat kebatinan, dan hari ini dengan penuh kesadaran, Saya Pensiun. Dunia Paranormal yang telah membesarkan saya, tidak akan pernah saya lupakan, inilah perjalanan,” tulisnya melalui akun X @mbah_mijan, Selasa (30/12/2025).

Keputusan itu bukan sekadar peralihan profesi, melainkan transformasi hidup. Mbah Mijan menegaskan dirinya kini menekuni jalur akademik dengan serius.

“Saya memilih lembaran baru, sebagai akupunkturis dan menempuh kuliah D3 Akunpunktur di ITSK Soepraoen, Brawijaya V, Malang, Jawa Timur. Saya sangat serius menekuni dunia baru, bahkan gak main-main, saya juga belajar akupunktur sampai ke GuangZhou, Tiongkok,” ungkapnya.

Ia bahkan mengaitkan langkah tersebut dengan pepatah lama.

“Seperti pepatah bilang ‘belajarlah sampai ke negeri China’ dan saya telah melakukannya. Perjalanan hidup yang penuh irama. Saya pensiun dari paranormal bukan bentuk penolakan masa lalu, tapi langkah kontribusi melalui pendekatan yang lebih ilmiah dan bermanfaat bagi Masyarakat,” ungkapnya.

Dalam cuitan yang sama, Mbah Mijan menegaskan perubahan orientasi pasien yang ia tangani.

“Dulu, saya kedatangan pasien dengan keluhan problematika kehidupan dan sekarang, saya kedatangan pasien dengan keluhan problematika kesehatan. Bismillah, memantapkan langkah, terimakasih Allah, terimakasih semesta!” tulisnya menutup pengumuman.

Langkah ini menandai transisi besar dari dunia batin menuju dunia medis tradisional.

Ia kini mempelajari anatomi tubuh, sistem saraf, hingga filosofi pengobatan Timur.

“Di sana saya mempelajari langsung filosofi pengobatan Timur, yaitu keseimbangan yin dan yang serta konsep aliran energi qi dari para praktisi dan akademisi setempat,” ujarnya kepada wartawan.

Bagi Mbah Mijan, perubahan ini bukan penolakan terhadap masa lalu, melainkan proses pendewasaan.

“Pengobatan tradisional yang saya pelajari secara akademik dapat menjadi jembatan antara warisan leluhur dan pendekatan kesehatan modern,” paparnya.

Kini, ia ingin dikenal bukan lagi sebagai peramal, melainkan sebagai praktisi kesehatan holistik.

“Perjalanan ini sekaligus menjadi pesan bahwa belajar tidak mengenal usia, dan perubahan adalah bagian dari pencarian makna hidup,” pungkasnya. (Rmt)

 

Share This Article