Berita
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Untuk Bentengi Diri dari Paham Asing
Pemahaman-pemahaman asing saat ini mewabah ke Indonesia yang bernilai negatif dan tidak menutup kemungkinan sudah menjalar di Tangerang. Oleh karenanya, Ahmad Subadri selaku anggota MPR RI gencar melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Hal tersebut untuk menanamkan ideologi bangsa agar bisa membentengi dari paham bertentangan dengan ideologi Pancasila yang bisa memecah belah NKRI.
Sosialisasi yang digelar di Aula Kantor Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang. Ratusan orang yang terdiri dari Aparat Pemerintahan Desa, BPD, LPM, tokoh masyarakat, pemuka agama, kader PKK, Karang Taruna, turut hadir untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai Pancasila yang merupakan idologi Negara dan UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara.
Anggota MPRI RI Ahmad Subadri mengungkapkan, dengan sosialisasi yang gencar pihaknya lakukan, guna untuk meningkatkan diri masyarakat agar tidak mudah terjerumus ke dalam paham asing yang bernilai negatif.
“Empat pilar MPR RI ini ialah sebuah benteng bagi kita, dan agar kita bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dari dalam mau pun luar. Seperti paham-paham radikal, ekstrim, komunisme, proxy war, narkoba, dan paham lain yang bisa memecah belah bangsa ini,” ungkapnya, Kamis (16/11/2017).
Sesuai dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2014 jo. UU Nomor 42 Tahun 2014, ia melanjutkan, pemahaman akan Pancasila sebagai idiologi negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara harus ditanamkan pasalnya, kebhinekaan yang telah dianugrahkan terhadap bangsa ini merupakan warisan dari leluhur yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Tujuan kami (MPR RI-red) memberi pemahaman tentang nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang termasuk dalam Pancasila yakni, mengamalkan ajaran Agama dengan baik, toleransi tinggi, hidup rukun, silih asah, silih asih, silih asuh, saling menghormati dan mengasihi, berprikemanusiaan, taat hukum, membangun persatuan dan kesatuan, gotong royong, demokrasi, saling menghargai perbedaan, serta mendorong terwujudnya keadilan dlm berbagai bidang, semua itu untuk terus mempererat kebhinekaan bangsa,” imbuh pria yang akrab disapa Badri ini.
Pancasila sebagai ideologi bisa mengikat bangsa Indonesia yang demikian besar dan majemuk. Pancasila adalah ideologi yang dapat diterima semua paham, golongan, dan kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam posisinya, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa.
Ia pun tak lupa berpesan dalam memahami dan mensikapi persoalan-persoalan kebangsaan, tentang kebhinekaan, serta mengantisipasi adanya bibit-bibit yang mengancam kebhinekaan.
“Apabila kita menyadari bahwa kunci dari kebhinekaan adalah bagaimana kita bertoleransi dan tenggang rasa. Bagaimana kita dapat menghargai sesama manusia, agama, suku dan lain-lain,” tukasnya. (rls)
