Connect with us

Terapkan PSBB, Ratusan Santri dan Santriwati Pondok Gontor asal Provinsi Banten Dipulangkan

Berita

Terapkan PSBB, Ratusan Santri dan Santriwati Pondok Gontor asal Provinsi Banten Dipulangkan

Serang, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah pusat, guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. 302 santri dan santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, memulangkan santri dan santriwati asal Provinsi Banten secara bertahap. Hari ini Kota Serang menyambut kedatangan 167 Siswi, di Stadion Maulana Yusuf (MY) Ciceri, Kota Serang, Minggu(12/4).

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Serang, Hari W Pamungkas mengatakan selama proses kedatangan santri dan santriwati tetap melakukan sistem protokol kesehatan, seperti physical distancing antar siswi dan keluarga penjemput. Selama tim kesehatan dari Puskesmas Cipocok Jaya melakukan pemeriksaan fisik para santri, seperti cek suhu tubuh dan juga wawancara setiap santri.

“Keamanan lain seperti bus yang masuk wilayah Kota Serang dilakukan pengawalan oleh patwal lalu lintas Polres Serang Kota dan Dishub. Hal ini dilakukan guna mencegah covid 19,” katanya Hari.

Adapun santriwati yang datang hari ini berasal dari beberapa daerah, seperti Tangerang, Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kota Serang. Untuk santri putra kepulangan akan dilakukan besok hari.

Sementara itu, Tim Siaga Ikatan Keluarga Pondok Pondok Modern (IKPM) Banten, Ruslan mengatakan selama kepulangan para santri dan santriwati, sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Pondok Pesantren.

“Mereka Pulang membawa surat sehat dari Dokter di pondok dan di sini juga mengikuti protokoler kesehatan setelah itu baru boleh dijemput oleh orangtua,” katanya Ruslan.

Sesuai dengan arahan dari PP IKPM Gontor para santri ini nantinya ketika datang ke rumah untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari sesuai anjuran pemerintah dan pondok.

“Pondok Pesantren pun sudah menyampaikan untuk anak-anak di rumah saja selama liburan, jadi benar-benar kita sudah mengikuti apa yang di sampaikan dan di tentukan oleh pemerintah,” ujarnya.

Selama di Pondok Pesantren, lanjut Ruslan, Pesantren sudah memberlakukan sterilisasi ruang dari awal bulan Maret setelah pemerintah menetapkan penerapan sosial distance.

“Jadi santri dan dewan guru tidak boleh keluar dari Pondok, tamu tidak boleh berkunjung ke pondok Wali santri pun tidak bisa mengirimkan paket ke dalam pondok jadi benar-benar steril dan itu berlangsung sampai dengan perpulangan santri,” ujarnya.

Salah satu orang tua santri, Samlawi mengatakan putrinya yang baru pulang akan dilakukan karantina secara mandiri selama 14 hari sesuai dengan petunjuk dari pondok.

“Disuruh dirumahkan sampai bulai juni habis lebaran. Sempat ada kekhawatiran juga sih takut dijalanan ada virus Corona Alhamdulillah sehat,” tutur orang tua dari Ersadila Amelia santriwati kelas 1.

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top