Soal Kerjasama Pengelolaan Sampah, Pemkot Lempar Bola Panas Ke DPRD Kota Serang

By
2 Min Read

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sampai saat ini belum memutuskan kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, masih ada masyarakat Kota Serang yang menolak soal kerjasama pengelolan sampah tersebut.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat kepada DPRD Kota Serang, Rabu (17/3) kemarin, untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut.

“Bola panasnya sekarang sudah di dewan, kalau tidak salah kemarin sudah saya masukan ke dewan kemudian waktunya 15 hari dari kemarin,” kata Sayfrudin, Kamis (18/3).

Bila diperlukan, lanjut Syahrudin, DPRD Kota Serang akan membentuk pansus terkait kebijakan-kebijakan kerjasama pengelolan sampah. Hal itu, agar mendapatkan kesepakatan dari beberapa pihak yang menyetujui maupun yang melakukan penolakan.

“Mungkin akan dibuat pansus, setelah pansus mungkin semua pihak akan diundang organisasi mahasiswa, LSM, masyarakat sekitar yang akan diundang di dewan apabila masih ada hal hal yang tidak disepakati atau tidak setuju saya kira perlu pembahasan,” ujarnya.

Walikota Serang menargetkan, bulan Mei mendatang sudah menghasilkan keputusan kerjasama antara Pemkot Tangsel dan Pemkot Serang.

“Target Pemkot itu mudah-mudahan selesai dibulan Mei, itu antara iya dan tidak antara setuju dan tidak, kurang lebih bulan Mei,” katanya.

Dia mengungkapkan, selain menjalin kerjasama dengan Pemkot Tangsel, Pemkot Serang juga menjalin hubungan kerjasama pengelolaan sampah dengan Perusahaan BUMN dan Negara Asing, yaitu Indonesia Power (IP), Jerman dan China.

“Jerman dan China sampai hari ini belum ada realisasi, tapi IP sudah tiga kali, sepertinya IP lebih serius,” ujarnya.

Dengan begitu, Dia berharap, dapat sejalan dengan beberapa pihak dalam mengelola persoalan sampah di Kota Serang.

“Besok ada kegiatan dari IP yang akan hadir di kita dalam rangka kerjasama masalah pengelolaan sampah, mudah mudahan sejalan dengan IP. Jadi saya kira Tangsel tidak ada alasan untuk tidak jadi karena sampah sampah itu tidak ada yang numpuk,” pungkasnya. (Smn)

Share This Article