Berita
Jelang Lebaran, Dewan Pakar ICMI Tangerang Ajak Warga Jaga Kelestarian Lingkungan
Sebentar lagi Umat Muslim akan merayakan Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriyah. Banyak hal yang disiapkan sebagai bentuk rasa syukur atas hari istimewa ini.
Biasanya, lebaran identik dengan siar takbiran mulai malam hingga pagi hari. Bersamaan dengan itu, silaturrahim dengan sanak keluarga, tetangga, juga kerabat jadi tradisi yang terus dijalani.
Agar makna perayaan Idulfitri semakin sempurna, Ketua Dewan Pakar ICMI Tangerang Komarudin, mengajak warga untuk senantiasa memerhatikan aspek kelestarian lingkungan.
“Bisa kita mulai dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, tidak membuang sampah belanjaan atau sisa makanan ke sembarang tempat,” katanya kepada wartawan, Sabtu (30/4).
Menurut Komar, hal tersebut penting karena biasanya konsumsi masyarakat meningkat jelang atau pada saat lebaran. Bahkan pasca lebaran pun banyak yang memanfaatkan sisa waktu liburan dengan berkunjung ke tempat wisata.
Jika tidak disadari bersama, lanjutnya, dipastikan sampah yang dihasilkan akan mencermari lingkungan. Dan bila itu terjadi, bisa saja makna perayaan atas keagungaan Idulfitri berkurang atau jadi rusak akibat perilaku kita sendiri.
“Kita tahu Islam sangat memerhatikan kelestarian lingkungan, kita dilarang merusak, mencemari, menghancurkan ekosistem lingkungan hidup,” terangnya.
Selain soal sampah, Komar juga menekankan pentingnya tidak berlebih-lebihan dalam hal makanan. Meski Idulfitri sudah selayaknya dirayakan dengan aneka hidangan, ujarnya, perilaku yang berlebihan sebaiknya dihindari.
“Sampah makanan menghasilkan emisi gas, juga mencemari air. Makanya, agama melarang kita berlebihan, menyisakan dan membuang makanan,” paparnya.
Secara khusus bagi kalangan muda, Asisten Daerah (Asda I) Pemprov Banten ini berpesan agar tidak mengisi malam lebaran dengan bermain petasan. Di samping membahayakan keadaan sekitar, pecahan kertas beserta bahan kimia di dalamnya dinilai tidak baik bagi lingkungan.
“Lebih baik kita hidupkan malam Idulfitri dengan bertakbir, beribadah di masjid atau di rumah masing-masing. Memenuhi langit dengan suara takbir jauh lebih bermakna ketimbang meramaikan dengan suara petasan,” tuturnya.
Komarudin mengatakan, perayaan Idulfitri sejatinya momentum untuk berbagi kasih dan menebar kasih sayang (rahmat). Karenanya, akan sangat tepat bila diisi dengan hal-hal yang mendatangkan manfaat bagi mayarakat dan lingkungan.
Terlebih, hingga kini banyak warga yang mudik ke kampung halaman. Maka, imbuhnya, menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan tetap aman dan lestari.
“Mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah, kualitas kemanusiaan kita meningkat, sehingga jadi berkah untuk semua,” pungkasnya. (Ed)
