Banten tersohor dengan seni beladiri pencak silat dan identitasnya sebagai tanah jawara. Hingga saat ini, seni beladiri itu masih lestari bagi warga Banten. Sedangkan untuk mengembangkan dan menjaga warisan leluhur Banten tersebut, PT Bisnis Banten sebagai pengelola kawasan wisata Baduy Outbound dan didukung Komunitas Cinta Banten (KCB) akan menggelar Festival Pencak Silat se-Provinsi Banten.
Dalam perhelatan tersebut piala bergilir Sultan Maulana Hasanuddin, hadiah umroh, dan uang senilai jutaan rupiah telah disiapkan bagi pemenang.
Founder Komunitas Cinta Banten, Hasan Gaido mengatakan, acara tersebut dilakukan sebagai upaya untuk terus melestarikan kesenian dan kebudayaan Banten yang juga secara historis sangat tersohor.
“Ini persembahan yang kami berikan untuk Banten agar terus mempertahankan tradisi seni dan budayanya yang secara sejarah, Banten memang sudah tersohor sejak dahulu era kesultanan ” katanya, Rabu (12/10/2016).
Ketua Umum Komunitas Cinta Banten (KCB) Uten Sutendi menjelaskan, perhelatan seni budaya pencak silat adalah hal yang penting sebagai titik permulaan dalam membangun Banten baru yang berbasis budaya dalam mengangkat kembali supremasi kearifan lokal Banten sebagai lokus kebangkitan Banten.
“Adapun festival seni budaya pencak silat adalah satu dari sekian banyak rangkaian kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Di antaranya, roadshow diskusi dan berbagai seminar bertajuk membangun Banten bebas korupsi, serta seminar kewirausahaan ke berbagai kampus dan pondok pesantren,” jelas Uten kepada tangerangonline.id.
Sekretaris KCB Junaedi Rusli mengajak agar semua pihak dapat secara bersama mendukung kegiatan pelestarian seni dan budaya Banten. “Ini adalah langkah awal yang baik untuk terus membangun kearifan lokal Banten yang dan tugas kita bersama sebagai generasi penerus untuk menjaga dan terus menumbuh-kembangkan kearifan lokal,” imbuhnya.
Diketahui, KCB lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang ada dalam tatanan sosial Banten. Serta menyoal tentang kebudayaan dan mental elit politik akan prilaku korupsi. (Bar)
