Cegah adanya pungutan liar (pungli) dalam pelayanan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) membentuk Tim Pengawasan Anti Pungli di Karantina Pertanian seluruh Indonesia. Salah satunya di Balai Karantina Pertanian Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kepala Barantan Kementerian Pertanian Banun Harpini menjelaskan, biaya pemeriksaan layanan Karantina sesuai PP nomor 35 tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Pertanian sangat terjangkau bagi masyarakat.
“Laporkan, produk pertanian yang akan dilalulintaskan kepada petugas karantina pertanian untuk keamanan, dan kesehatan bersama,” ujar Harpini di Balai Karantina Pertanian Bandara Soetta, Tangerang, Senin (17/10/2016).
Menurut Harpini, pelayanan di Karantina Pertanian di seluruh Indonesia mudah dan transparan. “Prosedur dan biaya layanan karantina mudah dan transparan,” sebutnya.
“Untuk memastikan seluruh sistem layanan berjalan baik, dibentuklah Tim Pengawasan Anti Pungli di Karantina Pertanian,” ujarnya.
Hal ini sambung Harpini, untuk memastikan jaminan transparansi dan layanan publik dan juga untuk menjaga integritas petugas karantina pertanian dalam menjalankan tugasnya, serta menjaga kekayaan sumber daya alam hayati dan menjamin produk pertanian yang sehat dan berdaya saing di negara tujuan ekspor.
“Masyarakat dapat menyampaikan keluhan pelayanan Karantina pertanian, melalui sms center kantor pusat di nomor 081212000336,” pungkasnya. (Rmt)
