Kepala Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah Kota Tangsel Heru Agus Santoso segera meninjau keberadaan lahan sudah dibayar di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong, tetapi diklaim pemilik belum dibayarkan. Pihaknya akan memanggil pihak bersangkutan dan mengukur ulang secara rinci batas patok asli dan yang harus digeser sesuai dengan pembayaran.
“Pemkot membangun di atas lahan yang sudah dibebaskan melalui pembayaran. Kami akan turun meninjau lokasi dan melakukan pengecekan ulang secara rinci batas-batas tanah yang ada,” kata Heru.
Demikian ia menjelaskan stasus yang diklaim H Maruf karena sejak awal tidak ada masalah dan sudah diselesaikan oleh pengadilan. Sewaktu pembayaran uangnya dititipkan di Pengadilan Tangerang karena waktu itu telah melewati masa yang ditentukan.
“Milik H Maruf sudah selesai tidak ada masalah karena mereka sudah mengambil uang di pengadilan karena memang dititipkan di sana. Seharusnya mereka memberikan hak tanah itu kepada negara setelah dibayarkan berdasarkan ukuran,” tambah Heru.
Kasubag Bina Pengadaan Tanah Sekretariat Daerah Kota, Rizqiyah menjelaskan pihaknya sedang meminta permohonan pengembalian tanda batas kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Tanahnya sertifikat makanya kita minta BPN yang kembalikan batasnya,” kata dia.
Diketahui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) saat ini sedang mengerjakan drainase dan pendestrian sejak Oktober dan ditarget rampung Desember akhir. Namun dalam pengerjaan ini mengalami kendala lantaran lahan yang sudah dibayar Pemkot Bagian Pertanahan yang harusnya untuk drainase tersebut masih diklaim oleh oleh warga pemilik lahan.
Kabid Bina Marga, DBMSDA Tangsel, Aries Kurniawan menjelaskan kontraktor tidak dapat mengarap drainase yang seharusnya rampung dalam Desember ini. Kontraktor mengalami kendala di satu titik dekat Kelurahan Rawa Mekar Jaya, karena lahan diklaim warga. (Abi)
