Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Kota Tangerang, Jumat (17/3/2017). Aksi tersebut terkait tindakan pihak rektorat yang mengeluarkan (droup out) terhadap 15 mahasiswa secara sepihak.
Koordinator Aksi, Dimas, menjelaskan, aksi itu dilakukan lantaran melihat teman se-kampusnya itu dikeluarkan setelah memprotes kebijakan rektorat yang menaikan biaya pembayaran kuliah.
“Mahasiswa itu hanya terkait administrasi pembayaran kuliah, yang nantinya pada saat ujian akhir semester harus lunas, tidak ada tunggakkan. Sebab tak adanya dispensasi lagi, malah mereka di DO,” ucapnya.
Pihaknya melakukan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap kawannya yang dikeluarkan pihak kampus. Pihaknya heran tak ada penjelasan secara mendetail terkait dikeluarkannya mahasiswa itu.
“15 orang itu sebenarnya tidak ada masalah terkait pembayaran, tapi kenapa mereka di DO, apa karena hanya protes terkait biaya itu, mereka langsung di DO,” tanya Dimas.
Sebab, dirinya menilai 15 mahasiswa yang dikeluarkan itu ialah tindakan diskriminasi pihak kampus dan melanggar demokrasi serta hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
Sehingga, dirinya bersama rekan-rekan melakukan upaya kepada DPRD untuk dapat membantu kepada 15 mahasiswa agar dapat melanjutkan perkuliahan seperti semula.
“Kami pun akan melaporkan tindakan rektoran yang sewenang-wenang terhadap 15 mahasiswa ini ke Kemenristekdikti dan PP Muhamadiyah,” tutupnya. (Yip)
