Organisasi Kepemudaan (OKP) Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda (Ganespa) kembali melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Balaikota Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Maruga Raya, Serua, Ciputat, Kamis (22/3/2018).
Aksi tersebut terhitung kali kelima itu dengan tuntutan yang sama yaitu terkait mempersoalkan aktivitas pembangunan tol Serpong-Cinere (Sercin) yang melintasi kawasan Situ Sasak Tinggi Kecamatan Pamulang.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nurcholis Hafidz mempersoalkan pembangunan Tol Sercin yang diduga mengenai garis sepadan atau bibir Situ Sasak Tinggi yang menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Kawasan itu tidak boleh diganggu oleh kegiatan jenis apapun karena sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangsel Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),” tegasnya usai aksi.
Hafidz pun menyayangkan melihat kondisi pembangunan tol Sercin yang hingga kini masih berjalan.
“Pemkot harus mengkaji ulang dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ada,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi aksi saling dorong antara pendemo dengan aparat karena para pendemo lantaran berusaha merangsek ke halaman Balaikota.
Sebelumnya terkait demonstrasi Ganespa tersebut, Wakil Walikota Benyamin Davnie mengatakan terkenanya situ yang berada di Jalan Padjajaran tersebut hanya sementara diuruk lantaran untuk posisi beckoe dalam proses pembangunan jalan tol.
Selanjutnya, sebut Benyamin Davnie, justru Situ Sasak Tinggi akan diperluas dan tidak menggusur keberadaan situ. “Luas Situ Sasak Tinggi akan bertambah,” ujarnya setelah mendapat penjelasan dari pihak kontraktor. (Ban)
