Berita
BPTP Banten Lakukan Demfarm Dukung Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung 1000 Hektar
Pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani merupakan salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya menggenjot produksi dan agribisnis jagung. Pilot project tersebut berlokasi di Kabupaten Lebak yang sekaligus bertujuan mengatasi beberapa masalah pengembangan jagung di wilayah tersebut antara lain masih tingginya tindakan petani yang melakukan panen muda, produktivitas rendah, terbatasnya alsintan, dan kendala pemasaran.
Dalam rangka pengembangan kawasan jagung tersebut, Rabu (31/1/18) telah berlangsung Gerakan Tanam (Gertam) Jagung 1000 ha di lokasi Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung yang berada di Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak, Banten.
Gertam diikuti oleh sejumlah pejabat dari unit instansi terkait, seperti Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Dewan Jagung Nasional, Kepala BPTP Banten, Kadis Pertanian Provinsi Banten, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dandim Lebak, dan Penyuluh dan Petani setempat.
Lokasi pilot project berada di empat desa yang berdekatan, yaitu Desa Bulakan, Desa Gunungkendeng, Desa Kramatjaya, dan Desa Tanjungsari yang berada dalam lingkup wilayah Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak.
BPTP Banten sangat mendukung upaya pengembangan kawasan tersebut dengan melakukan demfarm seluas 5 hektar di lokasi pilot project. Demfarm bertujuan mendiseminasikan teknologi peningkatan produktivitas jagung di lokasi pilot project berupa display varietas, pemupukan hara spesifik lokasi, pengaturan jarak tanam, pengendalian hama dan penyakit tanaman serta penanganan pasca panen.
Bupati Lebak, Octavia Jayabaya, melalui Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, dalam acara Gertam menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Pertanian yang telah menetapkan Kabupaten Lebak sebagai lokasi pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani.
“Kementan telah memberikan dukungan secara maksimal dengan pemberian bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, embung untuk mengatasi kendala air, dan pelatihan teknis budidaya serta kelembagaan kelompok tani,” terang Dede.
Sementara itu, dalam acara Gertam tersebut Dewan Jagung Nasional, menyampaikan bahwa Banten memiliki kelebihan terutama dari segi pasar. Salah satu pabrik pakan yang besar terletak di Provinsi Banten sehingga jarak yang dekat tersebut dapat menekan ongkos kirim.
Bahkan terdapat 10 pabrik pakan yang berada di wilayah Kabupaten Serang yang merupakan wilayah tetangga Kabupate Lebak. Hal ini menjadi peluang besar bagi Lebak untuk memasok kebutuhan jagung pada industri tersebut.
Kemudian, Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ir. Bambang Sugiharto, M.Sc mengatakan, bahwa Banten memiliki banyak kelebihan untuk pengembangan jagung, salah satunya adalah peluang pada aspek pasar, lahan yang masih luas, dan investor.
“Namun SDM petani masih perlu ditingkatkan ke depan sebagai pelaku utama kegiatan korporasi ini” ujar Direktur Serealia Ir. Bambang Sugiharto, M.Sc. (MRZ)
