Beranda Bandara Pasca Insiden Pesawat JT610, Pengguna Jasa Beralih Maskapai

Pasca Insiden Pesawat JT610, Pengguna Jasa Beralih Maskapai

0

Pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) lalu, tidak sedikit pengguna jasa berpaling dari maskapai berlogo singa merah itu.

Peristiwa yang menewaskan sedikitnya 178 penumpang tersebut menambah catatan hitam dalam moda transportasi udara di Indonesia.

Hal itu pun berdampak kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa transportasi udara. Terlebih, hingga saat ini penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu belum diketahui.

Anggun salah satunya, wanita yang kini menetap di Kota Tangerang ini mengaku ragu untuk bepergian menggunakan maskapai Lion Air.

Menurut dia setelah adanya insiden tersebut, ia beserta keluarganya enggan untuk kembali menggunakan maskapai Lion Air.

“Saya biasa membelikan tiket untuk orang tua dan adik saya tujuan Kalimantan – Tangerang dan sebaliknya. Tapi, setelah peristiwa kemari, saya jadi khawatir jika keluarga saya terbang menggunakan Lion Air,” kata Aggun kepada tangerangonline.id pada Kamis, (1/11/2018) malam.

Sebelumnya kata Anggun , ia selalu membelikan tiket Lion Air untuk kedua orang tuanya beserta adiknya lantaran harga yang dibandrol terbilang murah.

“Ya awalnya saya pikir Lion Air kan murah, jadi saya memilih maskapai itu untuk penerbangan orang tua dan adik saya ke Tangerang,” terang wanita asal Lamongan ini.

Dalam waktu dekat lanjut Anggun, kedua orang tuanya beserta adiknya akan kembali ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ia pun memutuskan untuk memesan tiket penerbangan dengan maskapai lain.

“Saya cek semua harga tiket pesawat kesana (Kalimantan-red) dan ternyata selisih harganya tidak jauh berbeda. Akhirnya saya belikan tiket maskapai lain untuk orang tua dan adik saya,” ujar Anggun.

Terpisah, Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pasca insiden JT610 tersebut, pengguna jasa penerbangan maskapai Lion Air masih normal.

“Terkait ini masih terpantau normal,” ungkap Danang.

Kendati demikian, dirinya mengakui adanya penjadwalan ulang penerbangan (reschedule) dan juga pembatalan pemesanan penerbangan (refund).

“Terkait dengan permintaan reschedule dan refund itu memang ada dan merupakan hal wajar, jadi itu semua kita akomodir,” tandas Danang. (Rmt)