News Update
Kunjungan Menko PMK, Wagub Claim, Angka Stunting Banten Menurun
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menargetkan penurunan prevalensi stunting pada anak di Indonesia yang ditetapkan Presiden RI Joko Widodo mencapai 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting tersebut, dirinya berperan sebagai koordinator program dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) akan bertindak sebagai ketua pelaksana.
Menurutnya, BKKBN yang memiliki infrastruktur organisasi hingga ke tingkat daerah nantinya juga akan dibantu oleh kementerian dan lembaga yang berkaitan
“Presiden Joko Widodo telah menunjuk BKKBN untuk menjadi Ketua Pelaksanaan program percepatan tersebut,” kata Effendy kepada wartawan usai mengunjungi keluarga yang memiliki balita stunting di kantor Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Jumat (12/3).
Effendy mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Pemerintah Provinsi Banten telah menekan angka stunting mencapai 23 persen di Tahun 2019 lalu. Menurutnya, angka tersebut berada dibawah angka rata-rata nasional yaitu 26 persen.
“Tadi dilapori Pak Wagub Banten, stunting di Banten turun menjadi 23 persen. Itu bagus, di bawah rata-rata Nasional yang sekitar 26 persen,” kata Muhadzir.
Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Kota Cilegon, dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat Mikro (PPKM). Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Walikota Cilegon Helldy Agustian.
Effendy menjelaskan, kunjungannya ke Kelurahan Masigit, Kota Cilegon sengaja dilakukan untuk penekanan stunting hingga ditingkat kelurahan. “Jadi rupanya memang di sini kerjasama dan kordinasi dari stakeholder stuntingnya berjalan baik. Kordinasi puskesmas, perangkat kelurahan sampai bidannya berjalan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menyampaikan, kepada Effendy, penanganan gizi buruk (stunting) Pemerintah Provinsi Banten berhasil menekan angka stunting dari 29,6 % pada tahun 2017 menjadi 23,4 % pada tahun 2019.
“Adapun untuk peningkatan kapasitas kelembagaan Posyandu untuk konvergensi stunting terdapat sebanyak 32 kegiatan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Serang 3 desa dan Kab Pandeglang 5 desa,” katanya.
Kemudian, tenaga kesehatan bidan yang merupakan bagian dari upaya menekan stunting, di Provinsi Banten terdapat sebanyak 6.911 bidan dengan rincian Kota Cilegon 331 orang, Kota Serang 568 orang, Kota Tangerang 949 orang, Kota Tangsel 801 orang dan Kabupaten Lebak 1.201 orang. Lalu, Kabupaten Pandeglang 936 orang, Kabupaten Serang 780 orang dan Kabupaten Tangerang 1.345 orang.
“Pemprov Banten terus berupaya menekan angka stunting seperti yang ditargetkan pak menteri, kalau melihat angkanya Pemprov Banten sudah ada penurunan hingga tahun 2019. Saya harap setiap tahun angkanya menurun,” pungkasnya. (Smn)
