Berita
Empat Skadik Lanud Adi Sumarmo Ajarkan Prajurit Siswa Ilmu IT, Cyber dan AI
Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, mengatakan, Skadron Pendidikan (Skadik) 402 memiliki tugas mendidik siswa menjadi bintara Angkatan Udara.
Sumbernya berasal dari lulusan SMA dan sederajat, bernama Sekolah Pertama Bintara (SMABA). Selain itu, ada dari prajurit TNI AU yang berasal dari Tamtama, namanya Sekolah Pembentukan Bintara (Stukba) sehingga para tamtama akan dididik dan dijadikan bintara.
Jadi, kata Danlanud, ada dua masukan dari adik-adik SMA atau sederjat dengan dari Tamtama TNI Angkatan Udara, yang kelak akan menjadi Bintara. Dididik selama kurang lebih 5 bulan 2 minggu.
Di Lanud Adi Sumarmo, sambung Marsma TNI Bambang Juniar Djatmoko, terdapat empat skadron pendidikan. Pertama, Wingdik 400/Matukjur (Pertama, Pembentukan dan Kejuruan).
Kedua, Skadik 401 yaitu pendidikan Wanita Angkatan Udara (WARA) TNI AU. Untuk Skadik 402 untuk pembentukan pendidikan pertama bagi prajurit TNI AU yang berpangkat bintara.
Ketiga, Skadik 403 untuk mendidik tamtama yang inputnya berasal dari anak-anak SMA sederajat.
Sedangkan keempat adalah Skadik 404 lebih kepada kejuruan Polisi Militer Angkatan Udara.
“Jadi dari Skadik 401, 402, 403 yang dijuruskan atau menjadi korps POM nanti di didik di Skadik 404,” beber Bambang, di Lanud Adi Sumarmo, Solo, Rabu (4/9/24) dalam acara outbond media dirgantara yang berlangsung dua malam tiga hari itu.
Selain empat Skadik tersebut, ada juga Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) yang dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Para bintara dan tamtama yang mengenyam pendidikan itu, Danlanud melanjutkan, kelak akan mengoperasionalkan dan memelihara alutsista di level-level taktis di Skadron, Batalyon maupun di satuan-satuan TNI AU lainnya.
Untuk siswa yang mengikuti pendidikan dari tahun ke tahun terus meningkat dan melampau kuota.
“Untuk tren saat ini, minat generasi muda tetap tinggi untuk menjadi prajurit TNI AU. Terbukti dari slot yang kita alokasikan setiap tahunnya, itu selalu kurang. Jadi minatnya masih tetap banyak dan kita menyeleksi yang betul-betul memenuhi kriteria,” jelas mantan Kadispenau ini.
Untuk penambahan pelajaran siswa, Lanud Adi Sumarmo selalu mengikuti tren tentang cyber, IT dan AI yang masuk dalam materi pelajaran prajurit siswa.
“Kurang lebih tiga tahun terakhir ini kita sudah memasukkan cyber, IT dan terakhir-terakhir ini, AI,” ujarnya.
Untuk perekrutan setiap gelombang ada sekitar 487 orang. Materi pendidikan di Skadik 402 sebagai pembentukan pertama menjadi prajurit.
“Jadi disini basis kemiliteran, bagaimana dasar-dasar kemiliteran, bagaimana mereka baris berbaris, bagaimana cara menghormat, bagaimana hukum militer, diajarkan yang dasar-dasar disini,” kata Danlanud didampingi Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri.
“Dalam pendidikan yang berhasil tidak 100 persen berhasil dan 100 persen keluar. Tapi, disitukan ada saringan ya, mungkin fisik mereka gak kuat, mungkin ada pelanggaran-pelanggaran sehingga tidak mungkin 100 persen (lulus)” tambahnya.
*Siswa Smaba Renang Basah dan Ponco*
Komandan Skadik 402, Mayor Jhon Siregar, menyampaikan,
siswa Smaba PK angkatan 53. Mereka sudah berada di Skadik 402 selama 4 bulan. Mereka melaksanakan materi kurikulum yakni penyeberangan basah dan renang ponco.
“Penyeberangan basah ini merupakan salah satu teknik bila menghadapi rintangan sungai. Prajurit TNI AU mampu dan wajib mengenal teknik renang basah atau ponco itu,” kata Komandan Skadik 402, Mayor Jhon Siregar.
Siswa-Siswa dasar ini adalah lulusan SMA yang direkrut menjadi prajurit TNI AU. Mereka melakukan renang dasar, karena mereka baru pertama memulai pendidikan dan belum mengenakan ransel dan senjata dan sepatu lars.
“Ini pertemuan pertama. nanti pertemuan kedua akan kita laksanakan (pakai ransel, senjata dan lars,” ujarnya.
Mereka sudah berada di Skadik 402 selama 4 bulan dan menjalankan materi kurikulum yakni penyeberangan basah dan renang ponco.
Terlihat, para siswa Smaba itu menyeberangi kali pepe dengan berenang dan menggunakan ponco didampingi para pelatih yang siaga dari ujung ke ujung anak kali Pepe.
Para prajurit calon bintara itu menyeberang di kali Pepe yang merupakan sungai perjuangan sebagai pemisah antara Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar. Dimana jaman perjuangan dulu sebagai tempat pertempuran perebutan Boyolali dan Karanganyar.
*Siswa Wara Belajar Kewanitaan Dengan Ibu Pia Ardhya Garini*
Komandan Skadron 401 Wingdik 400 Lanud Adisunarmo Letkol adm Titi Tri Pangastuti, menyebutkan, materi-materi yang diberikan sama dengan prajurit pria. Bedanya, ada kekhususan tentang materi kewanitaan dan itu diberikan oleh ibu Ketua Pia Ardhya Garini (Ibu Kasau).
Materi kewanitaan itu diantaranya tata cara makan, sikap kewanitaan, tata cara berbusana, kecantikan dan protokoler.
Untuk kuota penerimaan Wara dari tahun ke tahun ke tahun selalu bertambah. Sebelumnya ada sekitar 60 orang dan kini bertambah menjadi 69 orang. sebelumnya kita pernah mendapatkan 70 orang sehibgga flat menjadi 72 orang.
“Mudah mudahan kedepannya dengan adanya relokasi di Kaliurang akan menambah kuota yang dibutuhkan,” ujarnya.
Para Wara Smaba itu menjalankan pendidikan selama 5 bulan dan mereka akan menutup pendidikan pada 4 Nopember 2024. Setelah ini mereka akan masuk ke sekolah jurusan.
“Jadi sebelum masuk ke satuan kami didik dulu sesuai dengan korps mereka. Mereka akan masuk ke Korps TNI AU dan mereka di didik sebagai bintara saja,” kata Letkol Titi.
*Siswa Polisi Militer Belajar Smart Class*
Komandan Skadik 404 Letkol POM Jarot Nyamantoro, menjelaskan, Skadik 404 adalah Skadik Pelaksana Wingdik 400 yang melaksanakan kegiatan sekolah dasar Polisi Militer mulai dari tamtama, bintara maupun perwira. Selain sebagai sekolah dasar juga sebagai sekolah kejuruan, sekolah kualifikasi khusus POM AU.
“Jadi misalkan sekolah pengawalan dan pemeliharaan ketertiban sekolahnya disini,” ujar Jarot.
Luas Skadik 404 ada sekitar 7 hektar, dengan lahan yang digunakan 3,5 hektar dan yang belum terpakai ada 3,5 hektar yang berada di Kabupaten Boyolali.
Total siswa yang mengenyam pendidikan di Skadik 404 ada sekitar 300 siswa dengan satu kali sekolah sesuai daya tampung.
“Namun bila melihat siswa siswa kita hanya 45 orang karena sekolah kualifikasi khusus, dimana tahun ini melaksanakan kegiatan 15 sekolah dengan jumlah total 451 siswa,” tuturnya.
Pada tahun ini Skadik 404 Wingdik 400 mendapatkan revitalisasi mako menjadi smart class dengan fasikitas teknologi terbaru.
Direncanakan tahun ini selesai dibangun, saat ini pengerjaan sudah 62 persen, secara fisik sudah. sedangkan untuk software dan hardware akan menyusul.
“Untuk smart class kita menuju ke komunikasi dan pengembangan teknologi.Sehingga nanti akan ada learning management sistem dimana absen dan mengerjakan tugas melalui sistem online dan bisa darimanapun dengan smartphone,” ucap Letkol Jarot.
Sementara untuk tugas militer, kata Jarot, tetap dilakukan dengan tatap muka
Kegiatan tahun ini, ada 15 sekolah dasar kecabangan khusus unuk perwira untuk sekolah jurusan untuk perwira dan bintara.
“Jumlah siswa terbanyak untuk tahun ini 175 orang dalam satu waktu sekolah. dengan jumlah total 451,” tutup Jarot.
Di dinding bercat biru langit Skadron Pendidikan dekat pintu masuk gerbang tertulis “Hanya yang terbaik diantara pemuda pemudi harapan bangsa yang dapat diterima menjadi Prajurit TN Angkatan Udara Berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit”.(MRZ)
