Beranda Berita Mogok Belajar, Siswa SMKN 5 Tangsel Demo Tuntut Oknum Guru Dugaan Asusila...

Mogok Belajar, Siswa SMKN 5 Tangsel Demo Tuntut Oknum Guru Dugaan Asusila Dipecat

0
Foto: Siswa SMKN 5 Tangsel saat berdemonstrasi

Ratusan siswa SMKN 5 Tangsel berdemontrasi menuntut oknum guru HDW yang diduga melakukan tindak asusila di dalam organisasi Pramuka Tangsel.

Aksi itu dilakukan dengan cara mogok belajar dan menyampaikan aspirasi di halaman SMKN 5 Tangsel, Senin (23/9/2024).

Sejumlah poster yang tampak tertulis menolak oknum tersebut untuk dicopot atau diberhentikan dari jabatannya.

“Heri Dedi Wijaya, Out,” tulis poster pendemo.

“Guru itu digugu dan ditiru,” tulis poster lainnya.

Aksi itu pun mendapat respon dan dukungan langsung dari Kepala SMKN 5 Tangsel, Rohmani Yusuf.

“Kalian ternyata sangat peduli dengan sekolah kita, bapak sangat setuju dan ini adalah menjadi hak kalian menyampaikan aspirasi,” katanya.

Ia membenarkan oknum guru HDW telah melakukan dugaan tindakan pelecehan seksual yang terjadi pada 2010 tahun silam.

“Memang kejadian terbesar ada di luar, persis nya tahun 2010 ketika pak Heri ini di non aktifkan dari Kwarcab Tangsel, dan telah diberikan sanksi, untuk tidak aktif selama lima tahun di pengurusan Kwarcab Buaran,” ungkapnya.

“Dan masih diberikan hak bina setelah lima tahun itu, hak bina itu untuk di bina di SMKN 5 saja sebagai Pramuka gugus depan,” sambungnya.

Sehingga, lanjutnya, HDW diberikan penghargaan oleh Kwarcab, maka kasus ini kembali diangkat.

“Siapa yang speak up disana itu ya tentu yang bersangkutan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) nya sudah tahu,” ucapnya.

Pihak sekolah tidak tinggal diam terhadap masalah ini sambil menunggu hasil investigasi yang mendalam terkait dengan informasi tambahan.

“Makanya nanti silahkan kalian (siswa) yang akses ke wali kelas, berikan data-data pendukung yang cukup kepada kami untuk memperkuat laporan kami kepada atasan kami,” jelasnya.

Atas arahan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, HDW mulai dari hari ini di non aktifkan sementara, sampai menunggu keputusan hitam putih.

“Karena beliau (kadis) juga ingin mengambil keputusan cepat,” ungkapnya.

“Kami sekolah merespon, kami sekolah bekerja, bahwa kasus ini sedang ditangani dan akan terus kami perdalam untuk mendapatkan informasi yang seterang benderangnya,” tambahnya.

Untuk itu, pihak sekolah bakal menindak lanjuti aspirasi dari ratusan siswa yang telah geram dalam menindak lanjuti kasus tersebut.

“Aspirasi ini sudah kami dengar, sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti dengan segera mungkin, se tegas-tegas nya,” tandasnya. (Red)