AirNav Indonesia memprediksi akan terjadi lonjakan trafik penerbangan di langit Indonesia selama periode Nataru 2024/2025, dengan total penerbangan 76.340 atau rata – rata 4.018 pergerakan per harinya.
Puncak pergerakan pesawat pada libur Natal 2024 diperkirakan terjadi pada hari ini, Sabtu, 21 Desember dengan 4.612 pergerakan per hari.
Sedangkan puncak arus Tahun Baru pada tanggal 28 Desember dengan 3.942 pergerakan per hari.
“Rute penerbangan terpadat untuk domestik adalah dari Soekarno – Hatta ke Denpasar dan Surabaya, sedangkan untuk internasional adalah Soekarno-Hatta ke Singapura dan Kuala Lumpu,” kata Kepala Divisi Pengendalian Operasi Layanan Navigasi Penerbangan AirNav Indonesia, Muji Subagyo di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2024).
Muji menjelaskan, adapun puncak arus balik penerbangan, diperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari.
Hingga saat ini, AirNav Indonesia telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan di 8 bandara tersibuk di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya dan Kualanamu Medan.
AirNav Layani 1,7 Juta Penerbangan
Muji menjelaskan, sampai dengan November 2024, AirNav Indonesia telah melayani 1.751.764 penerbangan yang merupakan penerbangan domestik, internasional dan lintas negara (over-flying).
“Kami percaya di bulan Desember ini ada peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan. AirNav Indonesia telah bersiap dan menyusun berbagai strategi untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional navigasi udara di seluruh wilayah Indonesia,” terangnya.
AirNav bersama stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG dan lainnya, telah menyiapkan dukungan prosedur kontingensi dan kewaspadaan, untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti cuaca ekstrim, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional maskapai dan bandara yang mengakibatkan penundaan dan pengalihan penerbangan.
AirNav Indonesia telah membuka posko monitoring dari tanggal 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, di 56 Bandara dan 1 di Kementerian Perhubungan.
Rencana Strategi
Selain itu, AirNav Indonesia telah menyusun rencana strategi pelayanan navigasi yang akan digunakan selama periode Nataru 2024/2025.
Antara lain, kesiapan personel yang handal, kesiapan fasilitas komunikasi dan navigasi, kesiapan prosedur, safety risk assessment, penambahan jam operasional mengikuti kebutuhan bandara, fleksibilitas slot penerbangan, serta pelayanan informasi data dan publikasi NOTAM/ASHTAM.
AirNav juga telah merancang program navigasi penerbangan yang inovatif dan adaptif untuk menjawab tantangan serta kebutuhan industri penerbangan yang terus berkembang.
Selain itu, AirNav akan mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni CHRONOS, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP).
“Hal ini untuk mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat,” kata Muji.
Ada pula aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG yang berguna untuk mengetahui kondisi cuaca terupdate, dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) ke para pengguna jasa navigasi penerbangan.
“Dengan berbagai persiapan dan harmonisasi ini, AirNav Indonesia bersama regulator dan operator terkait, berupaya memastikan bahwa operasional penerbangan selama periode Nataru 2024/2025 dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, dan efisien,” tutur Muji. (Rmt)