Connect with us

Barantin Gandeng Pemda, Sistem Digital Pengawasan Lalu Lintas Ternak Akan Diterapkan Nasional 2026

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean, dalam kegiatan Rapat Temu Teknis Karantina Hewan di Provinsi Banten dengan mengusung tema “Perkuat Pengawasan Lalulintas Hewan dan Produk Hewan untuk Mendukung Terwujudnya Swasembada Pangan” di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa, 16 September 2025. (tangerangonline.id)

Berita

Barantin Gandeng Pemda, Sistem Digital Pengawasan Lalu Lintas Ternak Akan Diterapkan Nasional 2026

Dalam upaya memperkuat pengawasan lalu lintas hewan dan mencegah penyebaran penyakit ternak, Badan Karantina Indonesia (Barantin) menginisiasi kolaborasi strategis dengan pemerintah daerah (Pemda) melalui sistem layanan digital.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean.

Ia menyampaikan bahwa langkah ini merupakan model pertama di Indonesia yang mengintegrasikan data dan dokumen lalu lintas hewan secara digital antara Karantina dan Pemda.

“Kita sepakat untuk melakukan kolaborasi teknis dan sistem layanan digital. Semua dokumen (hewan yang) akan dilalulintaskan secara digital. Ini model pertama di Indonesia,” ujar Sahat dalam temu teknis yang digelar bersama pelaku usaha dan pemangku kepentingan komoditas ternak di Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/9/2025).

Kolaborasi ini diharapkan mampu menyelaraskan data komoditas ternak, baik antara domestik maupun dari luar negeri sehingga pergerakan hewan dapat dipantau secara akurat dan risiko penyebaran penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dapat diminimalisir.

Sahat menekankan pentingnya edukasi kepada pelaku usaha agar berbisnis sesuai regulasi pusat dan daerah.

Ia juga menyebutkan bahwa pendekatan ilmiah akan dilibatkan melalui dukungan akademisi untuk memperkuat pemahaman pelaku usaha terhadap biosekuriti dan vaksinasi.

“Kita akan edukasi pelaku usaha agar patuh regulasi. Kadang mereka perlu penjelasan ilmiah juga,” tambahnya.

Target nasional digitalisasi sistem ini dijadwalkan rampung pada tahun depan. Salah satu Provinsi yang telah menyatakan kesiapan adalah Banten.

Sistem ini akan menghubungkan identitas ternak dari Pemda dengan sistem karantina, dan memastikan hanya ternak sehat yang dilalulintaskan.

“Tahun depan seluruhnya harus terkoneksi. Tahun ini kita komunikasikan dulu. Dengan sistem ini, kita bisa lebih mudah memantau,” jelas Sahat.

Banten Siap Jadi Model Hulu Pengawasan Digital

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid menyatakan kesiapan daerahnya sebagai garda terdepan dalam sistem pengawasan digital.

“Kami, Pemprov Banten, siap. Pemda adalah hulunya. Rekomendasi kami keluarkan, dan tahun depan akan langsung terkoneksi. Semua layanan berbasis digital dan dipastikan tidak berbayar,” ujar Agus.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Banten telah menyiapkan infrastruktur teknis dan sumber daya manusia untuk mendukung sistem One Data yang akan menjadi tulang punggung kolaborasi antara Pemda dan Karantina.

Di mana, data rekomendasi dari Pemda akan langsung terhubung dengan sistem Karantina, sehingga proses lalu lintas hewan ternak dapat berjalan tuntas dan efisien.

“Kami sudah siapkan jajaran, Banten siap siaga menyongsong era digital tahun depan,” jelasnya.

Agus menekankan bahwa kekuatan sistem ini terletak pada efektivitas, efisiensi, dan transparansi.

Ia menyebut bahwa visi Gubernur Banten untuk mewujudkan pemerintahan yang maju dan bebas korupsi dimulai dari pengelolaan data yang terbuka dan akuntabel.

“Transparansi adalah kunci. Semua berawal dari data yang kami bangun secara terbuka. Sistem ini akan membuat kerja kita lebih efektif dan efisien,” tutup Agus. (Rmt)

 

More in Berita

Advertisement
To Top