PGRI Antisipasi Kongkalikong UN SMA

Jelang pelaksanaan Ujian Nasional pada April mendatang, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tangerang terus melakukan pencegahan perilaku kongkalingkong oknum guru dengan siswa saat Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA.

Ketua PGRI Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, perilaku kongkalingkong sangat merusak nilai-nilai etika dan kejujuran. Apalagi, diterapakan kepada siswa yang merupakan generasi bangsa.

“Potensi itu masih ada. Untuk itu saya berharap agar seluruh anggota PGRI untuk melakukan monitoring pada saat UN nanti,” kata Kosrudin, Senin (20/3/2017).

Kabid Pelatihan dan Produktifitas Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang ini menambahkan, indikasi akan terjadinya kongkalingkong tersebut memang ada. Beberapa tahun ke belakang, ada indikasi adanya kongkalingkong untuk mengatrol nilai siswa dalam UN.

“Misalnya beredarnya kunci jawaban. Untuk itu, saya berharap, hentikan semua perilaku buruk seperti itu. Kasihan anak-anak kita, biarkan mereka lulus dengan kemampuannya sendiri,” paparnya.

Lanjut Kosrudin, gelaran UN juga membuka celah bagi orang yang tidak bertanggungjawab dengan mengedarkan kunci jawaban. “Padahal kunci jawaban tersebut tidak benar,” imbuhnya.

Cara mujarab untuk lulus UN, menurutnya, dengan belajar serius dan tidak lupa untuk berdoa.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Jayusman mengatakan, dia berharap agar instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk merespon yang diungkapkan oleh PGRI tersebut.

“Kami berharap agar Dinas Pendidikan mencari solusi terbaik, agar pelaksanaan UN nanti bebas dari segala praktik yang bisa mencoreng nama baik sekolah dan instansi pendidikan lainnya,” kata Jayusman.

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, UN merupakan fase untuk menguji siswa dengan kejujuran dan kemampuannya sendiri. (Yan)