Meski telah memasuki triwulan kedua April 2016, pengerjaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur belum dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan masih dalam proses di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie tak menampik atas keterlambatan tersebut. Namun prosesnya masih berjalan di ULP. “Masih dalam proses di ULP belum dikatakan gagal,” katanya.
Pria yang akrab dipanggil Bang Ben ini mengungkapkan, serapan dari APBD 2016 sebesar Rp 3,31 triliun itu, pada triwulan pertama digunakan untuk pembayaran gaji pegawai. Belum masuk pada pengerjaan fisik dan saat ini masih terus berproses memaksimalkan serapan.
“Serapan termin pertama baru belanja tidak langsung saja untuk gaji pegawai. Kami perkirakan serapan masih bergerak pada angka 20-25 persen,” ujarnya.
Bang Ben meyakini sangat wajar terhadap serapan masih berkutat di bawah angkan 30 persen. Faktornya serapan yang super besar belum dimulai. Jika nanti proyek dengan anggaran besar berjalan dipastikan akan cepat bergerak tidak ada kelesuan.
“Kendalanya programnya belum pada pencairan yang besar, sehingga serapannya masih kecil,” tambahnya.
Ia menyebutkan memasuki triwulan ketiga sekitar Juni mendatang sebagai momentum yang paling besar dalam serapan belanja tidak langsung.
“Kita akan lihat pada semester ke-3 karena momentum paling besar, makanya kita melakukan rapat setiap minggu untuk mementukan seberapa besar prosentase lelang yang sudah berlangsung,” tegasnya. (ded)
