Yayasan Abdi Bangsa bersama Majelis Daerah Korps Alumni HMI (KAHMI) Kota Tangerang beserta FISIP Unis menggelar lokakarya pencegahan paham radikalisme dan terorisme di lingkungan pendidikan (Sekolah, Universitas dan Pesantren). Kegiatan tersebut digelar di Universitas Islam Syek Yusuf (Unis), Jalan Ir Sutarmi, Tangerang, Selasa (30/8/2016).
Kepala Yayasan Abdi Bangsa Hilman mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme di Kota Tangerang. “Bisa memulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar, masyarakat jangan abstain terhadap paham ini (radikalisme dan terorisme),” terangnya kepada tangerangonline.id saat ditemui.
Menurut Hilman, dunia pendidikan saat ini tidak lepas dari paham radikalisme ataupun terorisme. Dirinya memberikan contoh pemahaman radikalisme dan terorisme. Tawuran antar pelajar SMK yang terjadi Minggu lalu di Kota Tangerang, dunia kampus yang sudah menanam paham dari produk luar atau jauh dari pancasila dan pesantren diidentikan dengan terorisme. “Jadi perlu pemahaman bersama untuk mencetak kader bangsa bukan mencetak terorisme,” lanjutnya.
Kemudian, Hilman mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mencegah paham tersebut di kota akhlakul kharimah. “Tugas ini bukan hanya pihak kepolisian, bukan pihak pemerintah dan tokoh masyarakat. Melainkan tugas bersama. Agar paham radikalisme dan terorisme bisa dicegah se-dini mungkin,” ajak Hilman.
Dr Baharudin, perwakilan MUI Kota Tangerang dalam memberikan materi menjelaskan, bahwa perlu menenamkan nilai-nilai luhur dipendidikan saat ini. “Nilai-nilai yang harus diajarkan terhadap anak untuk menghindari faham radikalisme, kejujuran, loyalitas, hormat, baik hati, keberanian dankedamaian. Disiplin, keadilan dan kesetiaan,” ucapnya.
Eny Suhaeni, ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang juga turut menjadi pembicara dalam kegiatan yang dihadiri Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang, mahasiswa Unis dan tokoh agama Provinsi Banten Tb. Muhammad Salahudin ini. (Yip)
