Untuk menjaga nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa kepada generasi bangsa, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Badan Kesbangpol menggelar sosialisasi Kegiatan Fasilitasi Nilai-Nilai Luhur Pancasila dengan tema Nilai-Nilai Luhur Pancasila dan Generasi Muda, di Ruang Parakan, Puspemkab Tangerang, Selasa (22/11/2016).
Dalam acara yang dihadiri ratusan pelajar itu, Osman meminta generasi muda untuk mereposisikan perilaku dan sikapnya dalam memahami dan menanamkan nilai Pancasila. Menurutnya, generasi muda harus meninggalkan budaya hedonis dan budaya luar yang tidak sejalan dengan Pancasila. Dikatakannya, mulai tergerusnya pemahaman generasi muda akan Pancasila akan berakibat fatal. Generasi muda akan kehilangan arah sebab Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman lambat laun mulai ditinggalkan.
“Generasi muda terutama pelajar harus menjadi pelopor memasyarakatkan Pancasila. Sebab di pundak generasi mudalah masa depan bangsa ini digantungkan,” ungkapnya, Selasa (22/11/2016).
Sementara, Danramil Tigaraksa Kapten Arh Bambang EP selaku salah satu narasumber mengaku prihatin dengan sikap apatis generasi muda kepada Pancasila. Menurutnya, fenomena itu terjadi lantaran kebiasaan generasi muda yang cenderung konsumtif. Kemajuan teknologi yang seharusnya menjadi berkah malah bisa dikatakan telah menjadi musibah. Sebab, dengan kemajuan zaman justru generasi muda malah menjauh dari nilai-nilai kebangsaan.
“Jujur saya harus katakan bahwa saat ini pemahaman generasi muda kita kepada Pancasila sangat tipis. Ini tugas kita bersama untuk membenahinya,” imbuhnya.
Meski demikian, Bambang optimis dengan masifnya upaya sosialiasi Pancasila akan membawa generasi muda kembali mencintainya negaranya. Menurut dia, upaya sosialisasi harus juga diikuti dengan usaha internalisasi Pancasila kepada diri generasi muda. Dengan demikian, akan timbul kesadaran dan rasa memiliki yang kuat dari generasi muda kepada Pancasila.
Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Sueb Amarudin mengatakan, Pancasila adalah pandangan dan falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Untuk itu, Pancasila harus dijadikan pedoman oleh segenap warga negara Indonesia. Menurutnya, nilai-nilai agung yang terkandung di dalam Pancasila adalah nilai yang dari budaya bangsa. Dikatakannya, nilai-nilai itu sudah diakui secara universal dan tidak akan berubah sampai kapan pun.
“Sikap emosi, provokasi, dan tidak toleran merupakan cerminan dari mulai menipisnya pemahaman warga khususnya generasi muda akan nilai Pancasila. Hal ini memunculkan sikap individualistis yang hanya mementingkan diri sendiri atau golongannya saja,” pungkasnya. (Yan)
