Connect with us

Bandara Soetta Kembali Normal, AP II Tegaskan Tidak Ada Banjir

Berita

Bandara Soetta Kembali Normal, AP II Tegaskan Tidak Ada Banjir

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pada hari ini Rabu (14/6) kembali beroperasi normal setelah kemarin malam satu landas pacu (runway)  yaitu runway utara sempat ditutup.

Ditutupnya runway utara tersebut sebagai dampak dari peristiwa pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 725 rute Kuala Lumpur – Jakarta yang mengalami pecah ban setelah mendarat dan tengah menuju apron.

Diketahui, penutupan runway utara dilakukan hingga pukul 22.50 WIB, dimana kemudian runway tersebut sudah dapat digunakan untuk take off serta landing khusus pesawat berbadan sedang atau narrow body. Pesawat MH 725 selanjutnya dapat dievakuasi pada pukul 01.40 WIB.

“Adapun sejak pagi tadi, runway utara sudah dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat narrow body dan juga pesawat berbadan lebar atau wide body. Dengan demikian, operasional Bandara Soetta kembali beroperasi normal dengan dua runway yakni runway utara dan selatan,” kata Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi dalam keterangannya, Rabu (14/6/2017).

“Penyebab pecah ban MH-725 tersebut saat ini masih diinvestigasi, dimana tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT juga sudah memulai investigasi di lokasi pada dini hari tadi,” tambah Agus.

Adapun sebagai dampak dari ditutupnya runway utara kemarin malam, sejumlah penerbangan dengan tujuan Bandara Internasional Soetta harus mengalihkan pendaratan atau divert ke bandara lain.

Adapun penerbangan yang divert tersebut antara lain Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 655 rute Makassar – Jakarta, GA 571 rute Balikpapan – Jakarta, GA 157 rute Batam – Jakarta, dan GA 457 rute Kupang – Jakarta, di mana seluruh penerbangan tersebut divert ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Di samping itu, penerbangan Lion Air JT 539 rute Solo – Jakarta dan JT 6891 rute Medan – Jakarta juga dialihkan mendarat ke Palembang. Adapun JT 385 dari Medan menjadi mendarat di Halim Perdanakusuma, dan JT 687 dari Pontianak menjadi mendarat di Surabaya.

“Pengalihan pendaratan ini dikarenakan penyesuaian menyusul ditutupnya runway utara. Kami tegaskan, divert bukan karena adanya genangan air di sisi udara atau di runway, karena memang runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipastikan tidak akan mengalami banjir atau tergenang air,” jelas Agus. (Rmt)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

Advertisement
To Top