Sukmi (40), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang belum pernah pulang ke kampung halamannya di desa Mekarsari, Lebak, Banten selama 22 tahun akhirnya tiba di tanah air.
Ia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menggunakan pesawat Saudia Arabia Airlines SV-822 pada Sabtu (15/7), dengan disambut keluarga.
Perwakilan Direktorat Perlindungan WNI dan BAHU Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Khairil Siregar mengatakan, pihaknya banyak menemui kasus serupa di Arab Saudi.
“Ribuan kasus seperti ini setiap tahun. Sebab tidak lapor diri. Pencegahan, sosialisasi terus dilakukan. Kultur di sana, majikan tahan pembantu,” kata Khairil kepada wartawan di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (15/7/2017).
Mayoritas TKI yang tidak melaporkan diri ke KBRI di negara tempatnya bekerja sangat berpotensi bermasalah. “Gak tercatat, karena gak lapor,” kata Khairil.
Sebelum terungkap, kata Khairil, Sukmi dititipkan oleh majikan ke rumah saudaranya, baru beberapa bulan. “Merasa tidak mau dibebani dia (saudara majikannya) lapor ke KBRI,” bebernya.
Selama bekerja selama kurang lebih 22 tahun, Sukmi belum pernah memperoleh hak-haknya yaitu upah. Setelah dibantu oleh KBRI Riyadh, upah Sukmi selama bekerja akhirnya dibayarkan.
“Selain gaji, ada kompensasi untuk kepulangan. Ratusan juta sudah dikantongi ketika pulang. Keluarga majikan kooperatif karena KBRI bekerjasama dengan pihak keamanan. Jika tidak sangat sulit, nelpon saja langsung ditutup,” jelas Khairil. (Rmt)
