TNI Angkatan Laut dari Komando Armada RI Kawasan Barat KRI Sigurot-864, berhasil menggagalkan penyelundupan Narkoba ke Indonesia, barang bukti yang berhasil diamankan yaitu Narkoba berjenis sabu-sabu seberat lebih dari satu ton. Narkoba tersebut dibawa oleh Kapal MV Sunrise Glory dimana disamarkan diantara tumpukan karung beras.
Menurut keterangan tertulis dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), pada Rabu 07 Februari 2018, KRI Sigurot-864 Koarmabar yang sedang melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan RI-Singapore 2018 BKO Guskamlabar, berhasil menangkap MV Sunrise Glory di Perairan Selat Philips.
Penangkapan dilakukan pada koordinat 01.08.722 U/103.48.022 T, karena melintas diluar Traffic Separation Scheme (TSS) masuk perairan Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapure, sehingga pergerakannya mencurigakan. Dari hasil pemeriksaan awal seluruh dokumen yang ada di kapal, diindikasikan palsu, karena hanya terdapat foto copy dokumen, bukan dokumen asli.
Keesokan harinya, Kamis 08 Februari 2018 pukul 16.00 WIB, dilaksanakan serah terima kapal tangkapan dari KRI Sigurot ke Lanal Batam. Lalu, pada Jumat 09 Februari 2018 pukul 15.00 WIB, MV Sunrise Glory digeser dari Dermaga Batu Ampar ke Dermaga Lanal Batam, dan selanjutnya dilaksanakan pengecekan terhadap ABK Sunrise Glory oleh Tim WFQR Lantamal IV/Lanal Batam, BNN Pusat, BC Pusat dan BC Batam.
Saat pemeriksaan, tim berhasil menemukan barang bukti Narkoba berupa sabu-sabu sebanyak 41 karung beras, dengan perkiraan berat lebih dari 1000 kilogram. Barang-barang tersebut ditemukan di antara tumpukan karung beras dalam palka bahan makanan.Proses pemeriksaan di kapal tersebut masih terus dilaksanakan untuk mengantisipasi masih ada barang-barang terlarang lainnya, dengan menggunakan anjing pelacak.
“Informasi awal sebenarnya membaws tiga ton sabu-sabu. Dokumen yang kita temukan juga palsu (foto copy), ” ujar Wakasal Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman, dalam keterangan persnya bersama BNN dan unsur terkait lainnya.
Menurut Wakasal, TNI Angkatan Laut telah melaksanakan operasi Intelijen mulai dari awal Desember 2017 yang terus mengikuti kapal ini.(MRZ)